Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ma'ruf Amin Saat Harus Lepas Jabatan Rais Aam PBNU

Kompas.com - 12/12/2018, 13:40 WIB
Ihsanuddin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengakui berat saat harus melepaskan jabatan sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul ulama (PBNU).

Namun, hal itu harus dilakukannya karena ia telah resmi menjadi cawapres mendampingi calon presiden petahana, Joko Widodo, pada Pilpres 2019.

"Karena saya sebagai cawapres, terpaksa saya begitu ditetapkan sebagai calon saya harus mengundurkan diri, itu kekecewaan saya. Tapi karena itu peraturan, ya itu keharusan," kata Ma'ruf saat berbincang dengan wartawan di kediamannya, di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/12/2018).

"Itu aturan, saya harus pegang patuh tidak boleh menghindar, tidak boleh merekayasa, karena kita harus patuh pada aturan," lanjut dia.

Baca juga: Maruf Amin: Semoga Indonesia Bolanya Makin Bagus, Jangan jadi Tim KW Terus

Ma'ruf mengatakan, menjadi Rais Aam merupakan jabatan mulia. Dia bisa menyumbangkan ilmu agamanya untuk umat.

"Saya menikmati jabatan saya sebagai Rais Aam PBNU. Saya bisa ceramah ke mana-mana. Sebagai Rais Aam membimbing ratusan juta umat dan membangun keumatan," ujar dia.

Namun, Ma'ruf masih bersyukur karena ia tak harus melepas jabatannya sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia. Sebab, tak ada aturan yang mengharuskan itu.

Ia harus melepas jabatan setelah menang pilpres dan telah resmi menjabat sebagai wakil presiden.

Baca juga: Maruf Amin: Januari Saya Akan Turun ke Daerah-daerah

Ma'ruf bercerita bahwa ia mulai berkarir di NU dan MUI sejak dari bawah.

Di NU, dia memulai karirnya sebagai anggota GP Ansor di tingkat ranting, hingga menanjak terus dan menjadi Rais Aam PBNU.

Sementara, di MUI, Ma'ruf mengaku meniti karir dari anggota pengurus biasa, memimpin komisi fatwa, hingga akhirnya diangkat menjadi ketua umum.

"Dua jabatan ini sangat mengesankan bagi saya," kata Ma'ruf.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Jokowi Pilih Ma'aruf Amin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com