Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hati-Hati Buat Topan Bagikan Hoaks Foto Syur Ketum PSI

Kompas.com - 19/11/2018, 22:22 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Topan Pratama mengakui kesalahannya karena telah menyebarkan hoaks berupa foto syur Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie melalui media sosial. Hal itulah yang membawanya menemui Grace untuk meminta maaf secara langsung, di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Senin (19/11/2018).

"Kenapa minta maaf? Ya karena saya salah, menyebarkan berita bohong, mencemarkan nama baik Ketua PSI," terangnya.

Ia pun mengaku tidak mengetahui bahwa unggahan yang ia bagikan tersebut merupakan berita bohong.

Dalam unggahannya, Topan menyematkan keterangan yang bertuliskan, "Pantesan menolak Perda Syariah, ternyata model majalah bokep toh. Ga bagus buat kelangsungan hidup hajat orang Indonesia di masa depan. #tenggelamkanpsi #partaisetanindonesia".

Baca juga: Penyebar Hoaks Foto Syur Ketum PSI Minta Maaf

Laki-laki yang sehari-hari berprofesi sebagai pengemudi taksi online ini mengakui keterangan tersebut ia tulis sendiri.

Namun, berdasarkan penuturannya, ia hanya membagikan apa yang ia lihat di media sosial, tanpa membaca lebih lanjut atau mengecek kebenaran dari apa yang ia bagikan.

"Iya (saya tulis keterangannya), itu saya dapatkan dari atas-atasnya, saya kan dapat berita dari atasnya di beranda, saya hanya meneruskan saja," akunya.

Baca juga: Penyebar Hoaks Foto Syur Minta Maaf, Grace Natalie Cabut Aduan

Topan mengatakan dirinya belum terlalu paham soal konsekuensi hukum atas tindakannya. Namun, ia telah mendapatkan informasi dari teman-temannya yang berkecimpung di dunia hukum, bahwa hukuman atas Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) cukup berat.

Untuk itu, ke depannya Topan pun mengaku tidak akan mengulangi tindakan tersebut dan lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial.

"Jadi misalnya baca berita dari media, apalagi di media sosial, harus lebih teliti lagi dari mana asalnya, editan atau bukan, agar tidak menyebarkan berita bohong," ungkap Topan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com