Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Memang Tak Bisa Harga Cabai Sampai Rp 10.000, Kasihan Petani...

Kompas.com - 11/11/2018, 10:18 WIB
Ihsanuddin,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo mengakui masih ada harga sejumlah bahan pokok yang tinggi di pasar. Harga cabai misalnya, masih berada pada angka Rp 40.000 per kilogram.

"Memang tidak bisa kita menghendaki harga cabai sampai Rp 10.000, harga bawang sampai Rp 5.000, petaninya yang kasihan," kata Jokowi usai blusukan ke Pasar Cihaurgeulis, Bandung, Minggu (11/10/2018).

Menurut Jokowi, pemerintah selalu berupaya menjaga keseimbangan agar harga pada posisi normal. Petani sebagai produsen senang karena hasil kerjanya dihargai secara layak. Masyarakat juga senang karena harga-harga tidak fluktuatif.

Baca juga: Jokowi Blusukan ke Pasar di Bandung, Disambut Heboh hingga Belanja Ayam

Meski harga cabai masih relatif tinggi, namun Jokowi menekankan banyak juga bahan kebutuhan pokok lain yang harganya murah.

Satu ikat kangkung dijual Rp 2.000. Satu ikat daun singkong juga dijual dengan harga yang sama.

Sementara itu, telur yang semula Rp 28.000 kini turun Rp 20.000- Rp 22.000. Adapun harga daging ayam naik sedikit dari Rp 28.000 - Rp 30.000 menjadi Rp 33.000 - Rp 35.000.

"Saya membandingkan pasar di Tangerang, pasar di Bogor, pasar di Bandung harga semuanya sama," kata Jokowi.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Jokowi-Ma?ruf Amin Pasti Menang Telak di Jawa Barat

Dalam blusukan ke pasar itu, Jokowi didampingi sejumlah pejabat dan tim suksesnya. Hadir Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Koordinasi Staf Khusus Presiden Teten Masduki, dan Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita.

Selain itu, ada juga Menteri Perindustrian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com