Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Billy Sindoro Mengaku Dua Kali Bertemu Bupati Bekasi

Kompas.com - 06/11/2018, 05:00 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petinggi Lippo Group, Billy Sindoro mengaku pernah bertemu dengan Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin sebanyak dua kali.

Hal itu ia ungkapkan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (5/11/2018) malam.

Billy dan Neneng merupakan tersangka dalam kasus dugaan suap pada proses perizinan proyek pembangunan Meikarta di Cikarang.

Menurut Billy, poin pertemuannya dengan Neneng menjadi salah satu topik pertanyaan yang diajukan penyidik pada pemeriksaan tadi.

Baca juga: Setelah 15 Jam di Gedung KPK, Bos Lippo Group Billy Sindoro Ditahan

"Saya mengatakan, iya saya kenal, baru bertemu dua kali, pendek-pendek (durasi pertemuannya)," kata Billy.

Pertemuan pertama, kata dia, silaturahim dengan Neneng yang baru melahirkan anaknya. Dalam pertemuan itu, ia bersama sejumlah perwakilan dari Lippo Group hanya menyampaikan ucapan selamat atas kelahiran anak Neneng.

Pertemuan itu, lanjut Billy, hanya berlangsung sekitar 30 menit.

"Ada orang-orang di situ, rombongan. Ibu (Neneng) baru melahirkan, ada bayi, ada anak yang lain, ada pengasuh anak. Bicara yang umum, bicara biasa. Tidak ada bicara bisnis, tidak ada bicara apa-apa yang lain, apalagi soal uang," katanya.

Pada pertemuan kedua, Billy mengaku pernah bertemu dengan Neneng di sebuah hotel. Pada waktu itu, Billy ingin mengetahui tanggapan Neneng atas program corporate social responsibility (CSR) yang ia sampaikan.

Baca juga: KPK Pertimbangkan Tuntutan Maksimal terhadap Billy Sindoro

"Saya ingin melihat respons Ibu, gimana kalau saya mengusulkan kepada Rumah Sakit Siloam membuka rumah sakit kecil dulu untuk CSR. Saya ingin tahu respons si Ibu," kata Billy.

"Karena rumah sakit kecil, ukuran kelas C, kelas D itu dengan izin Bupati. Jadi saya tanya. Pertemuan singkat sekali dan ada orang-orang di situ. Dan ibu juga ditunggu orang lain. Jadi pertemuan cepat sekali, 10 atau 15 menit itu pertemuan sudah selesai," lanjutnya.

Ia pun kembali membantah pertemuan tersebut membicarakan persoalan uang, perizinan maupun bisnis terkait proyek Meikarta.

"Tidak ada bicara lain, apalagi bicara uang. Kecuali bicara yang saya sebutkan tadi," kata dia.

Kompas TV Penyegelan ini diduga terkait penangkapan sejumlah pejabat kabupaten bekasi soal proses perizinan properti di Bekasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com