Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2019, Seluruh Tanah di Jakarta Memiliki Sertifikat

Kompas.com - 18/10/2018, 10:06 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seluruh bidang tanah di Jakarta akan memiliki sertifikat pada tahun 2019.

Demikian diungkapkan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil ketika mendampingi Presiden Joko Widodo menyerahkan 10.000 sertifikat kepada masyarakat di Kawasan Berikat Nusantara, Marunda, Jakarta Utara, Rabu (17/10/2018).

Untuk tahun 2018, kementeriannya sudah mengeluarkan 332.000 sertifikat di Jakarta. Sofyan menyebut, tinggal 70.000 bidang tanah lagi yang akan disertifikatkan pada 2019.

"Insya Allah tahun depan, dengan dukungan Pemerintah Provinsi Jakarta, seluruh tanah akan kita sertifikatkan," ujar Sofyan sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi Sekretariat Kabinet.

Presiden Joko Widodo menegaskan, pemerintahannya sangat memperhatikan persoalan sertifikasi lahan di Indonesia.

Sebab, semenjak menjabat Presiden RI, Jokowi selalu mendapat keluhan soal sengketa lahan dari masyarakat.

"Keluhannya yang terus menerus masuk ke kuping saya dalah sengketa lahan. Di mana- mana, tidak hanya di Jakarta," ujar Jokowi.

Presiden sempat menanyakan hal itu ke Menteri Agraria Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Negara (ATR/ BPN) mengenai hal itu.

Jokowi menanyakan, sebenarnya berapa luas bidang lahan di Indonesia yang seharusnya disertifikasi. Rupanya, jawaban sang menteri cukup mengagetkan Jokowi.

"Di seluruh Indonesia ada 126 juta bidang tanah yang harus disertifikat. Tapi (waktu itu), masyarakat yang pegang sertifikat baru 46 juta bidang. Artinya masih kurang 80 juta sertifikat lagi," ujar Jokowi.

Tak habis di situ, Presiden kemudian bertanya lagi soal berapa bidang lahan di Indonesia yang setiap tahun disertifikasi. Jawaban sang menteri ini juga mengejutkan Jokowi.

"Saya cek setiap tahun sertifikat yang diberikan kepada masyarakat dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, kira-kira 500.000 sampai 600.000. Itu artinya Bapak Ibu sekalian harus menunggu 160 tahun lagi untuk pegang sertifikat," ujar Jokowi.

Jokowi menegaskan, pemerintahnya menargetkan 9 juta sertifikat diterbitkan pada 2019 mendatang.

Adapun, sejak tahun kedua hingga keempat ini, pemerintah menargetkan 5 juta sertifikat.

"Caranya bagaimana, terserah Menteri ATR/ BPN, terserah Kanwil. Pokoknya yang paling penting masyarakat pegang sertifikat," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com