Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Minta Jokowi Bangun Sistem Antisipasi Bencana seperti di Jepang

Kompas.com - 08/10/2018, 13:59 WIB
Ihsanuddin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Joko Widodo membangun sistem yang matang untuk mengantisipasi bencana alam yang bisa melanda Indonesia kapan saja.

Menurut dia, Indonesia bisa mencontoh Jepang yang juga rentan dilanda bencana alam, namun memiliki early warning system yang baik.

"Pak Jokowi sangat mengerti apa yang saya keluhkan. Ayo Pak, segera. Ini saya tidak kampanye, ayo kalau menang segera ini dibangun," kata Megawati saat melepas bantuan untuk korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, di Kantor DPP PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (8/10/2018).

Baca juga: Pemerintah Diminta Anggarkan Dana Optimalisasi di APBN untuk Penanganan Bencana

Dalam acara tersebut, Megawati melepas 10 truk bantuan bahan makanan, peralatan medis, pakaian, dan lain-lain yang berasal dari penggalangan dana kader PDI-P.

Bantuan dikirim lewat jalur laut dan udara.

Setibanya di Sulawesi Tengah, bantuan akan disalurkan oleh Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI-P yang sudah berada di Sulawesi Tengah pada dua hari setelah bencana terjadi.

Megawati pun menceritakan saat ia tengah berlibur ke Jepang.

Saat itu, ia tengah berada di sebuah restoran, dan tiba-tiba saja gempa mengguncang Negeri Sakura.

Megawati yang tengah berlibur bersama keluarganya panik dan hendak langsung meninggalkan restoran tersebut.

Baca juga: Pemerintah Siap Tambah Dana Penanganan Bencana Sulteng

Namun, ia melihat warga di sana justru tenang saja menghadapi gempa yang baru terjadi.

"Mereka duduk saja sambil mengunyah," kata Megawati.

Megawati mendapat penjelasan dari rekannya yang tinggal di Jepang bahwa mereka sudah memiliki early warning system berupa alarm.

Jika gempa yang mengguncang bermagnitudo lebih dari 5, alarm akan berbunyi dan warga harus segera meninggalkan bangunan.

Jika alarm tidak berbunyi, maka artinya gempa yang terjadi tidak berbahaya dan tak akan sampai merusak bangunan.

Apalagi, kebanyakan bangunan di Jepang sudah didesain tahan gempa.

Baca juga: Gubernur Sulteng: Satgas Dibentuk, Penanganan Bencana Dipimpin Danrem

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com