JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto meminta pemerintah menganggarkan seluruh dana optimalisasi yang ada pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana, baik di Sulawesi Tengah mau pun di Nusa Tenggara Barat.
"Melalui Fraksi Partai Golkar di DPR RI, kami instruksikan agar dana optimalisasi dipergunakan sebagai cadangan dan dapat dipergunakan sepenuhnya untuk rehabilitasi dan rekonstruksi di daerah pasca-bencana di Palu, Donggala, Sigi dan daerah lainnya di Sulawesi Tengah dan juga daerah NTB,” ujar Airlangga melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (8/10/2018).
Baca juga: Pemerintah Siap Tambah Dana Penanganan Bencana Sulteng
Setelah melihat kerusakan yang ditimbulkan, ia menilai, proses rehabilitasi dan rekonstruksi membutuhkan dana yang tidak sedikit.
"Pemerintah pusat harus memiliki perhatian khusus dengan mengalokasikan anggaran yang besar untuk kepentingan rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut” kata dia.
Baca juga: 6.399 Personel Gabungan Dikerahkan untuk Penanganan Bencana Sulteng
Berdasarkan data terakhir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (7/10/2018), Jumlah korban jiwa akibat gempa dan tsunami mencapai 1.763 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.519 jenazah ditemukan di Palu.
Sementara, sebanyak 159 jenazah ditemukan di Donggala. Di Sigi, ditemukan 69 korban tewas; 15 jenazah di Parigi, dan 1 jenazah ditemukan di Pasangkayu.
Fokus pencarian korban kini tertuju pada dua wilayah yang terdampak cukup parah, yakni Balaroa dan Petobo, di Palu.
Baca juga: Luhut: Penanganan Bencana di Sulteng Sudah Lebih dari Bencana Nasional
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga saat ini diperkirakan masih ada 5.000 orang yang tertimbun tanah di wilayah Balaroa dan Petobo.
Pemerintah menetapkan waktu evakuasi korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, berakhir pada 11 Oktober 2018.
.
.
.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.