Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Imbau Publik dan Elite Parpol Tak Saling Fitnah dalam Kampanye

Kompas.com - 25/09/2018, 09:25 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahapan Pemilu 2019 telah memasuki masa kampanye. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi dalam kampanye secara damai.

Partisipasi tersebut bisa ditunjukkan dengan cara tidak melakukan fitnah tehadap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, partai politik, serta calon legislatif (caleg). Termasuk tidak melakukan penyerangan kepada peserta pemilu tadi.

"Jadi tidak boleh ada penyerangan, fitnah kepada paslon, terhadap parpol peserta pemilu, caleg, dan jangan gunakan bahasa-bahasa yang menimbulkan kekisruhan, fitnah. Lebih baik dihindari," kata Komisioner Bawaslu Rahmat Bagja di kantor Bawaslu, Senin (24/9/2018).

Baca juga: KPU Minta Peserta Pemilu Jangan Curi Start Pasang Iklan Kampanye

Upaya-upaya negatif tersebut, kata Bagja, bisa menimbulkan ekskalasi dan memicu emosi masyarakat.

Selain kepada masyarakat, Bawaslu juga mengimbau elite partai politik untuk berkampanye secara damai. Elite politik diminta untuk menjaga ucapannya di media sosial yang mereka miliki.

Menurut Bagja, mengkritisi boleh saja, tetapi harus dalam batas wajar dan menjauhi upaya penghinaan. Jika ingin mengkritik, sebaiknya lebih kepada hal-hal yang substansial, supaya masyarakat teredukasi politik.

"Mengkritisi pemerintah itu hal wajar, terus mempertahankan program yang bagus juga wajar. Kinerja pemerintah dikritik hal wajar. Tapi kalau ada kemudian menghina, itu tidak wajar," tutur Bagja.

Bagja menuturkan, Bawaslu telah menemukan sejumlah penghinaan terhadap peserta pemilu 2019. Itu termasuk pelanggaran etika kampanye, tetapi belum bisa digolongkan sebagai kampanye hitam.

Baca juga: KPU Imbau Peserta Pemilu Patuhi Pencatatan Dana Kampanye

Jika ditemukan upaya kampanye hitam, Bawaslu akan menindak sebagai bentuk pelanggaran aturan kampanye.

"Ini masih masuk ranah etika. Tapi kalau udah black campaign nanti sudah masuk pidana pemilu," terang Bagja.

Oleh karenanya, sambung Bagja, penting bagi peserta pemilu, pasangan calon, dan tim kampanye untuk mendidik kader partai politik, relawan, termasuk konstituennya.

"Menganjurkan agar peserta pemilu dan paslon, dan tim kampanye agar mendidik kader parpol, relawan dan konstituennya. Itu kan tugas parpol sebenarnya," tegas Bagja.

Kompas TV Berikut 3 berita terpopuler rangkuman KompasTV 24 September 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com