Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Jokowi-Ma'ruf Akan Tingkatkan Suara di Sembilan Provinsi

Kompas.com - 19/08/2018, 17:57 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate mengungkapkan, ada sembilan provinsi yang menjadi perhatian Koalisi Indonesia Kerja (KIK) untuk memenangkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 mendatang.

Menurut Johnny, sembilan provinsi itu merupakan hasil analisis tim Jokowi-Ma'ruf berdasarkan wilayah.

"Kami menganalisis betul memang ada sembilan daerah atau provinsi yang menjadi tekanan atau perhatian dan itu sudah kami lakukan analisisnya dengan baik," kata Johnny di sela-sela pertemuan dengan para sekjen KIK di Rumah Cemara 19, Jakarta, Minggu (19/8/2018).

Johnny menuturkan, koalisi akan memperbaiki kekuatan dukungan di sembilan wilayah tersebut. Beberapa di antaranya adalah Aceh, Jawa Barat, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Banten, dan Kalimantan Selatan.

Baca juga: PDI-P Tegaskan Koalisi Jokowi-Ma'ruf Siap Adu Gagasan di Bidang Ekonomi

Menurut dia, wilayah tersebut merupakan basis suara KIK pada Pilkada 2018 lalu.

Sebagai informasi, Jokowi pernah mengalami kekalahan dari calon pesaing Prabowo Subianto di wilayah-wilayah tersebut pada Pilpres 2014 lalu.

Selain sembilan wilayah itu, Johnny menegaskan, koalisi tentu akan memperkuat basis suara di wilayah-wilayah yang pernah dimenangkan oleh Joko Widodo. Pada Pilpres 2014 lalu, Jokowi unggul di 23 provinsi.

"Ini semuanya tentu sudah diamati dengan betul, sambil di saat yang sama penetrasi untuk menjaga dan meningkatkan basis-basis elektoral pilpres di wilayah yang dulu dimenangkan untuk tetap ditingkatkan," kata dia.

Baca juga: Ketum PPP: Calon Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf Berinisial M

Di sisi lain, Johnny menjamin koalisi akan menggunakan kampanye yang realistis dan kondusif dalam menggaet suara pemilih. Hal itu guna menjaga pesta demokrasi 2019 nanti berlangsung dengan baik.

Jokowi, kata dia, menginginkan Pilpres 2019 sebagai ajang pertarungan gagasan yang menggembirakan.

"Tetap menjaga keramahtamahan dan silaturahim. Pemilu diisi kontestasi gagasan, program, misi dan integritas ya. Ajang kontestasi track record atau kerja nyata yang pernah dilakukan," kata Johnny.

"Dan tidak berharap dan menginginkan untuk diisi sebagai ajang peperangan dan permusuhan," tuturnya.

Kompas TV Simak dialognya dalam Sapa Indonesia Pagi berikut ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Nasional
Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Nasional
Satgas Judi 'Online' Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Satgas Judi "Online" Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Nasional
Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi 'Online'

Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi "Online"

Nasional
Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi 'Online'

Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi "Online"

Nasional
Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Nasional
Muhadjir Usul Sanksi Pelaku Judi 'Online' Sebaiknya Diperberat

Muhadjir Usul Sanksi Pelaku Judi "Online" Sebaiknya Diperberat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com