Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli Hasan: Yang Terpenting Bagi PAN, Jumlah Kursi di DPR Meningkat

Kompas.com - 09/08/2018, 09:12 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengungkapkan, dirinya memprioritaskan peningkatan perolehan kursi di parlemen pada Pileg 2019. Namun, ia juga mengakui bahwa PAN juga perlu menentukan sikapnya secara jelas terkait dukungan di Pilpres 2019

"Bagi ketum partai yang penting itu dapat kursinya naik. Itu pertimbangan utama. Bukan menang berapa banyak pilkada dan sebagainya. Yang sepanjang lima tahun itu ditanya berapa urutannya di DPR," kata Zulkifli dalam program Satu Meja The Forum di Kompas TV, Rabu (8/8/2018) malam.

Oleh karena itu, ia menyatakan berbagai strategi untuk mewujudkan itu akan ditentukan dalam rapat kerja nasional PAN, Kamis (9/8/2018) ini.

Baca juga: Jokowi Mengaku Selalu Membuka Pintu untuk PAN

"Tentu pada akhirnya dalam rakernas kita akan memahami persoalan ini dan pada akhirnya semoga ada keputusan terbaik agar kursinya bertambah. Fokus utamanya itu," kata dia.

Selain itu, PAN saat ini juga tak bergantung pada keunggulan caleg dari kalangan artis. Ia menilai saat ini publik cenderung melihat caleg-caleg yang berprestasi dan memiliki kompetensi.

Baca juga: PAN di Persimpangan Jalan, Pilih Kubu Jokowi atau Prabowo?

"Jadi era ini artis masih (digunakan) tetapi tidak (diunggulkan) seperti dulu lagi. Yang sekarang, justru yang memiliki kompetensi dan prestasi," ujarnya.

Terkait Pilpres 2019, Ia meminta publik untuk bersabar terkait sikap PAN. PAN, kata dia, harus mendengarkan aspirasi yang masuk dari kader-kader PAN di daerah.

Setiap perwakilan wilayah telah memberikan surat tertutup kepada dirinya apakah mereka mendukung Jokowi atau Prabowo.

"Nah ini daerah-daerah sudah ada rapat. Amplop sudah di kirim, saya belum periksa. (Surat) sudah kumpul di kita. Nanti akan dibahas. (Dalam surat) masing-masing wilayah menyampaikan apakah ke Prabowo dan Jokowi," kata dia.

"Nah antara lain kenapa kita teknisnya harus besok, karena dalam rakernas harus diputuskan siapa capresnya siapa wakilnya. Harus jelas," sambungnya.

Kompas TV Partai Amanat Nasional justru masih bersikap abu-abu dalam koalisi partai politik pengusung Prabowo Subianto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Anies Kini Blak-blakkan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Anies Kini Blak-blakkan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Nasional
Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Nasional
Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com