Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komitmen PSI: Dukung KPK hingga Transparansi Anggaran

Kompas.com - 05/08/2018, 16:58 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany menjabarkan sejumlah komitmen yang partainya pegang jika kelak calegnya terpilih sebagai anggota DPR.

Tsamara menyebutkan, partainya akan terus mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membersihkan pemerintahan dari praktik Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).

"PSI memiliki beberapa agenda, jika duduk di parlemen akan memperkuat KPK, tentu fokusnya KPK di bidang extraordinary crime," kata Tsamara di Kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (5/8/2018).

Baca juga: Tak Beri Bantuan Logistik, PSI Akan Latih Calegnya Galang Dana Sendiri

Tsamara yakin partainya tak akan kesulitan dalam komitmen tersebut. Hal itu dibuktikan misalnya ketika PSI mendukung Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam membuat aturan larangan mantan napi korupsi untuk nyaleg.

Ia mengkalim, PSI satu-satunya partai politik yang mendukung agenda itu.

Selain itu, Tsamara mengatakan, partainya akan berkomitmen untuk menciptakan e-budgeting di lingkungan DPR.

Baca juga: Tentukan Nomor Urut Caleg, PSI Lakukan Sistem Undi

Hal itu penting, supaya DPR tak sembarangan dalam mengelola anggaran dan tercipta transparansi penganggaran sehingga rakyat bisa ikut mengawasi.

"Kita tidak tahu budget kita di DPR. Agar tidak sembarangan dikelola, adanya e-budgeting ini agenda kita yang tidak kalah penting," ujar Tsamara.

Terkait hal tersebut, Tsamara mengklaim partainya sudah sangat terbiasa dengan sistem transparansi. Budaya transparansi bahkan telah PSI ciptakan sejak proses rekrutmen caleg.

Baca juga: Tentukan Nomor Urut Caleg, PSI Lakukan Sistem Undi

"Kami pun satu-satunya parpol yang membuka rekrutmen caleg begitu transparan, agar publik bisa mengetahui siapa saja yang akan menjadi perwakilannya di parlemen," terang Tsamara.

Untuk itu, PSI yakin 575 calegnya seluruhnya profesional dan tak ada yang tercatat sebagai mantan napi korupsi.

Kompas TV Pemilu 2019 jadi ajang pertaruhan semua patai politik untuk meraih suara besar setidaknya untuk lolos dari ambang batas parlemen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com