Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Beri Bantuan Logistik, PSI Akan Latih Calegnya Galang Dana Sendiri

Kompas.com - 17/07/2018, 12:39 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyatakan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak akan memberikan bantuan logistik kepada calegnya.

Meski demikian, kata Grace, partainya akan membekali dan mendampingi kadernya dengan teknik pengumpulan dana atau fundraising.

"Partai nggak memberikan logistik sama sekali, tapi kita bantu melakukan fundraising dan kami mengajak teman-teman untuk kerja sama dan memahami supaya tidak bersaing dengan caleg PSI lainnya," ujar Grace di Kantor KPU Pusat Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/7/2018).

Baca juga: Tentukan Nomor Urut Caleg, PSI Lakukan Sistem Undi

Grace menuturkan, penerapan sistem fundraising guna menghindari terjadinya gesekan antar kader partai. Pasalnya, di beberapa kasus perebutan suara seringkali terjadi di internal partai.

Selain itu, Grace melanjutkan, cara seperti ini mampu menghindarkan caleg yang diusung PSI dari kepentingan kelompok tertentu. Sehingga, nantinya mereka yang terpilih dapat bekerja fokus untuk masyarakat.

"Jadi yang kita berikan ke teman-teman itu bagaimana caranya kita bisa menambah dukungan masyarakat, karena cara itulah kita bisa jadi wakil rakyat yang tidak berhutang kepada siapapun selain kepada masyarakat," kata Grace.

Baca juga: Lampaui Target, PSI Daftarkan 45 Persen Caleg Perempuan

Grace mengatakan, pada Agustus nanti, PSI akan mengumpulkan para bakal calegnya mulai DPR RI, hingga DPRD kabupaten dan kota untuk pembekalan. Termasuk, memberikan pelatihan soal cara menggalang dana publik atau fundrising.

Keterampilan itu sebagai modal para caleg untuk bersaing di pileg 2019.

"Jadi seluruh caleg PSI dalam waktu dekat akan dikumpulkan, kita akan melakukan pembekalan mengerti bedah dapil (daerah pemilihan) masing-masing. Bagaimana karakteristik pemilih di dapil masing-masing dan kita mengerti berapa sih kursi atau suara yang harus kita dapatkan untuk mengamankan satu kursi," tutur Grace.

Baca juga: PSI Tak Larang Giring Nidji Tetap Nyanyi jika Jadi Anggota DPR

“Kemudian apa yang kita lakukan untuk mencapai kursi tersebut. Kalau kita perlu fundrising minimum kita butuh berapa? Kita bedah sama-sama,” lanjut dia.

Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PSI Sumardi mengatakan, akan membuka rekening donasi bagi masyarakat yang ingin menyumbang untuk caleg yang didukung.

Sistemnya dengan cara menampilkan daftar caleg PSI di website resmi partai setelah mereka ditetapkan sebagai Daftar Caleg Sementara (DCS) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Baca juga: PSI Pastikan Caleg yang Diusung Tak Miliki Rekam Jejak Korupsi

Nantinya masing-masing caleg akan diberikan nomor untuk menampung dana dari masyarakat. Nomor tersebut yang dapat dicantumkan oleh masyarakat ketika memberikan donasi.

"Masyarakat bisa memberikan donasi dengan mentransfer ke PSI dengan nomor unik tersebut, sehingga kita tahu mereka mendukung caleg yang mana, itu suatu terobosan yang akan dilakukan," kata Sumardi.

Kompas TV Partai Solidaritas Indonesia melakukan tes wawancara terhadap bakal calon anggota legislatifnya di pemilu 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com