Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai KPK Menagih Janji Presiden Jokowi Terkait Kasus Novel Baswedan

Kompas.com - 27/07/2018, 11:22 WIB
Abba Gabrillin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyambut meriah kehadiran penyidik Novel Baswedan di Gedung KPK Jakarta, Jumat (27/7/2018).

Hari ini adalah hari pertama Novel bekerja, sejak matanya disiram air keras oleh orang tak dikenal pada April 2017 lalu.

Di tengah acara sambutan, rekan sekerja Novel yang tergabung dalam Wadah Pegawai KPK membacakan surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.

Dalam surat itu, Wadah Pegawai KPK menagih janji Jokowi dalam penuntasan kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan.

"Serangan ini adalah upaya membunuh hadirnya negara dalam pemberantasan korupsi, yang tentu bertentangan pada janji Presiden pada saat pencalonan sampai sekarang, menjelang akhir masa jabatan," ujar Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo.

Baca juga: Novel Baswedan Akan Kembali, KPK Harap Kasus Penyiraman Air Keras Tak Dilupakan

Dalam suratnya, Wadah Pegawai KPK menanyakan kelanjutan surat yang telah dikirimkan kepada Jokowi pada berbulan-bulan lalu, yang belum mendapat balasan hingga sekarang.

Menurut Wadah Pegawai KPK, teror terhadap Novel Baswedan merupakan bentuk perlawanan terhadap upaya pemberantasan korupsi. Apalagi, Novel mewakili lembaga KPK yang dibentuk atas amanah reformasi yang tercantum dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Wadah Pegawai KPK mengingatkan kepada Jokowi bahwa serangan serupa bisa terjadi pada siapa pun, selama pelakunya belum diungkap.

Pegawai KPK menuntut supaya Jokowi mendorong agar kepolisian segera mengungkap pelaku penyerangan.

Selain itu, Jokowi diminta segera membentuk tim gabungan pencari fakta yang terdiri dari berbagai unsur masyarakat yang berintegritas dan berkompeten. Pembentukan tim ini diharapkan memunculkan titik terang pengungkapan pelaku penyerangan.

Kompas TV Penyidik senior KPK, Novel Baswedan mendapat kunjungan dari wadah pegawai KPK di kediamannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com