Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Denny JA soal Lonjakan Suara Sudrajat-Syaikhu dan Sudirman-Ida

Kompas.com - 02/07/2018, 08:30 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia Denny JA angkat bicara soal melonjaknya suara pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat dan Sudirman Said-Ida Fauziah dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah.

Dalam survei terakhir berbagai lembaga, termasuk LSI Denny JA, pasangan Sudrajat-Syaikhu hanya sekitar 8 persen. Semenetara dari data hitung cepat, perolehan suara pasangan yang diusung Partai Gerindra, PKS, dan PAN ini melonjak menjadi 28 persen.

Begitu juga dengan Sudirman-Ida dalam survei terakhir diprediksi hanya memperoleh 13 suara. Namun, suara pasangan yang diusung Partai Gerindra, PKS, PKB, dan PAN ini naik hingga menjadi 42 persen berdasarkan hasil hitung cepat.

Namun, Denny membantah anggapan adanya konspirasi lembaga survei yang sengaja membuat suara dua pasangan itu lebih kecil dari fakta yang sebenarnya.

"Tak ada konspirasi aneka lembaga survei itu untuk mengatur bersama berapa persentase masing masing kandidat dalam survei. Aneka lembaga survei itu bekerja secara independen," kata Denny JA dalam keterangan tertulis, Minggu (1/7/2018).

Baca juga: Meljitnya Suara Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Pilkada Jabar Tidak Mengejutkan

Lalu, apa yang sebenarnya terjadi?

Denny menjelaskan, hasil survei sebenarnya hanyalah potret dukungan saat survei dilakukan saja. Hasil survei itu bukan prediksi apa yang akan terjadi beberapa hari kemudian di hari pencoblosan.

Namun, umumnya hasil survei paling akhir itu juga dijadikan prediksi hasil pemilu.

Denny mengatakan, untuk 80-90 persen kasus, jika survei itu dilakukan dengan benar dan hanya beberapa hari sebelum pencoblosan, sangat jarang terjadi perubahan signifikan di atas margin of error.

Namun, untuk pilkada di Jabar dan Jateng kali ini, memang terjadi lonjakan suara signifikan terhadap salah satu pasangan calon. Menurut Denny, hal itu terjadi karena kombinasi beberapa variabel ini.

Pertama, seminggu terakhir sebelum hari pencoblosan terjadi mobilisasi dukungan yang efektif untuk Sudrajat-Syaikhu di Jabar dan Sudirman-Ida di Jateng.

Gerakan seminggu terakhir ini tak lagi terpantau oleh survei LSI. Survei terakhir LSI di Jabar dan di Jateng mengambil data sebelum seminggu terakhir.

"Tentu survei tak bisa membaca apa yang belum terjadi," kata Denny.

Baca juga: Litbang Kompas: Kekuatan Pasangan Sudrajat-Syaikhu dan Sudirman-Ida Mengejutkan

Kedua, mobilisasi Sudrajat-Syaikhu di Jabar dan Sudirman-Ida di Jateng berhasil mengambil mayoritas telak pemilih yang masih mengambang. Untuk kasus Jabar, survei terakhir LSI Denny JA mencatat suara yang masih mengambang sebesar 39 persen.

Ini gabungan suara yang belum menentukan dan suara yang masih ragu.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com