Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melejitnya Suara Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Pilkada Jabar Tidak Mengejutkan

Kompas.com - 30/06/2018, 12:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Kompas TV Simak dialognya dalam Sapa Indonesia Pagi berikut ini!

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia Philips J. Vermonte berpendapat, melejitnya suara pasangan calon Sudrajat dan Ahmad Syaikhu (Asyik) dalam Pilkada Jawa Barat, 27 Juli 2018 lalu, tidak begitu mengejutkan.

Hal itu dipaparkan Philips dalam acara diskusi di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (30/6/2018).

Menurut dia, hal yang sama pernah terjadi pada calon kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan pada Pilkada 2013 lalu.

"Pada Pilkada 2013, pasangan Rieke-Teten itu di survei juga paling bontot. Tapi pada hari H ternyata selisih 3 persen suaranya," ujar Phillips.

Baca juga: Gerindra Klaim Sudrajat-Ahmad Syaikhu Juara Pilkada Jawa Barat 2018

Demikian pula Pilkada pada tahun yang sama di Sumatera Utara. Saat itu, PDI Perjuangan mengusung Effendy Simbolon - Jumiran Abdi. Dalam survei elektabilitas yang dilaksanakan sebelum pencoblosan, pasangan Effendy-Jumiran selalu berada paling bontot.

Namun, rupanya pada penghitungan suara riil, pasangan tersebut berada pada urutan kedua dengan selisih 3 persen suara dengan pasangan Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Ery Nuradi.

Philips mengatakan, survei bersifat memberikan gambaran tentang persepsi masyarakat atas suatu hal. Namun yang paling menentukan adalah kenyataan bahwa responden mencoblos atau tidak.

"Karena itu, tetap, yang terpenting adalah ketokohan dan mobilisasi," ujar dia.

Baca juga: Pilkada Jabar 2018 dan Peluang Koalisi di Pilpres 2019

Diketahui, survei elektabilitas yang dilaksanakan sejumlah lembaga survei menunjukkan pasangan Sudrajat dan Ahmad Syaikhu berada pada urutan bawah.

Namun, hasil quick count Pilkada Jawa Barat lalu berbanding terbalik. Meski bukan menempati urutan pertama, namun pasangan tersebut menempati urutan kedua.

Quick count Litbang Kompas misalnya, menunjukkan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum meraih 32,54 persen.

Sementara, pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu meraih 29,53 persen. Urutan ketiga dan keempat yakni pasangan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi dengan 25,72 persen serta TB Hasanudin dan Anton Charliyan dengan 12,20 persen.

Quick count Charta Politika juga senada. Pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum meraih 33,46 persen suara.

Sementara pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu meraih 30,16 persen. Urutan ketiga dan keempat yakni pasangan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi dengan 25,00 persen serta TB Hasanudin dan Anton Charliyan dengan 11,38 persen.

Baca juga: INFOGRAFIK: Hasil Akhir 5 Quick Count Pilkada Jabar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com