Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketiadaan Figur Ayah Dipandang Jadi Faktor Munculnya Radikalisme

Kompas.com - 15/05/2018, 18:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi teror dan radikalisme yang terjadi beberapa waktu terakhir menyita banyak perhatian. Beberapa faktor di antaranya adalah pelaku yang merupakan satu keluarga.

Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid pun menyoroti faktor individu yang menjadi faktor penentu seseorang dapat tersusupi paham radikalisme dan terorisme. Menurut dia, kehadiran figur ayah dalam keluarga juga menjadi faktor penting.

"Figur ayah menentukan, itu sangat betul," kata Yenny dalam diskusi di kantor Wahid Foundation, Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Baca juga: Yenny Wahid: Perempuan yang Tak Independen Rentan Terpapar Radikalisme

Yenny menyebut, pihaknya pun telah melakukan studi mengenai kecenderungan tersebut. Ia memberi contoh BN, seorang tokoh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia.

Berdasarkan sejarah hidupnya, imbuh Yenny, BN kehilangan figur orangtua sejak kecil. Ia diasuh oleh kakek dan neneknya.

"Anaknya pintar sekali. Banyak pertanyaan yang tidak terjawab oleh kakek dan neneknya, akhirnya mencari jawaban di luar dan bertemu ustadz radikal," sebut Yenny.

Kemudian, ada pula contoh seorang anak berusia 16 tahun yang sudah mahir merakit bom. Anak ini, imbuh Yenny, berada dalam pengawasan lantaran masih di bawah umur dan belum secara nyata melakukan tindakan teror.

Baca juga: Menilik Peran Perempuan dalam Aksi Teror dan Radikalisme

"Anaknya pintar, tapi lagi-lagi figur ayah tidak ada. Ayahnya lebih sibuk main burung perkutut daripada perhatikan anaknya. Anak tidak diperhatikan, padahal pintar," jelas Yenny.

Dalam keluarga, figur ayah sangat penting lantaran memberikan makna, arah, dan ideologi yang tepat kepada anak.

Jika ayah tidak terlibat dalam kehidupan anak, maka anak bisa saja mencari figur ayah lainnya di luar keluarga, yang dikhawatirkan bertemu dengan pihak-pihak berpaham radikal.

Kompas TV Pengeboman di Surabaya, dalam konteks global, bertujuan jadi alat propaganda ISIS.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com