Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggotanya Kena OTT KPK, Ketua DPR Akui Tak Mudah Samakan Komitmen Antikorupsi

Kompas.com - 05/05/2018, 14:30 WIB
Moh Nadlir,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Bambang Soesatyo mengaku prihatin atas kembali ditangkapnya wakil rakyat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT), Jumat malam.

Apalagi saat ini DPR sedang berbenah untuk membangun citra positif dan kepercayaan masyarakat. 

Bamsoet mengakui tak mudah menyamakan komitmen semua anggota dewan agar menghindari perilaku koruptif demi menjaga marwah lembaga parlemen.

"Tidak mudah mendorong 560 anggota DPR dari 10 partai politik untuk mengayunkan langkah bersama membangun citra dan menjaga marwah DPR," kata Bamsoet, sapaannya, dalam keterangannya, Sabtu (5/5/2018).

Baca juga: Ketua Komisi XI DPR Belum Tahu Identitas Anggotanya yang Kena OTT

Meski demikian, politisi Partai Golkar tersebut berharap OTT kali ini menjadi pelajaran bagi ratusan anggota lainnya di DPR.

"Saya berharap ini merupakan OTT terakhir bagi anggota DPR. Saya mendukung langkah KPK melakukan OTT untuk memberantas korupsi," kata Bamsoet.

Bamsoet menambahkan, saat ini pihaknya masih menunggu penjelasan lebih lanjut dari KPK mengenai identitas resmi anggota DPR yang terkena OTT tersebut.

Sebelumnya, Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengonfirmasi bahwa salah satu yang ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Jumat (4/5/2018) malam adalah anggota Komisi XI DPR RI.

Baca juga: OTT Anggota Komisi XI DPR Diduga Terkait Usulan Anggaran Daerah di Jabar

"Penyelenggara negara yang diamankan 1 orang dari Komisi XI DPR RI. Uang diduga berasal dari pihak swasta rekanan di daerah," ujar Febri saat dikonfirmasi, Sabtu (5/5/2018).

Menurut Febri, anggota DPR tersebut diduga menerima suap terkait dengan usulan anggaran dari daerah di Provinsi Jawa Barat, untuk dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2018.

Hingga saat ini, anggota Komisi XI DPR tersebut dan delapan orang lainnya masih menjalani pemeriksaan intensif di Gedung KPK. 

Rencananya, sore ini KPK akan menggelar jumpa pers terkait penanganan perkara tersebut.

Kompas TV Komisi Pemberantasan Korupsi kembali melakukan Operasi Tangkap Tangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Nasional
Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Nasional
Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nasional
Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Nasional
Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Nasional
Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Nasional
Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Nasional
Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Nasional
Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Nasional
Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Nasional
Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Nasional
Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Nasional
Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Nasional
JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com