JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo menyambut baik adanya prediksi yang menyebutkan Indonesia akan menempati peringkat empat sebagai negara dengan ekonomi terkuat di dunia pada 2050.
Menurut Gatot, hal tersebut bukan tidak mungkin terjadi, selama masyarakat Indonesia optimistis dengan prediksi tersebut.
"Kita harus berbuat sesuatu supaya ini terwujud. Lebih cepat kalau perlu. Kita harus optimis bahwa bisa Indonesia ekonominya lima besar," ujar Gatot di Perpustakaan Nasional, Rabu (25/4/2018).
Apalagi, Indonesia menduduki peringkat kedua negara paling optimistis di dunia dengan persentasi 23 persen. Sementara, peringkat pertama diduduki China dengan 41 persen.
Dengan demikian, kata Gatot, tak ada alasan untuk pesimistis bahwa Indonesia bisa lebih maju.
(Baca juga: Gatot Nurmantyo Anggap "Ramalan Ghost Fleet" soal Keruntuhan Indonesia Bisa Dipatahkan)
Gatot meyakini tiada hasil tanpa usaha. Oleh karena itu, mimpi tersebut harus dibarengi dengan aksi yang maksimal.
"Tapi semua tergantung kita. Jangan menyerah," kata Gatot.
Gatot menganggap beban tersebut ditanggung generasi milenial yang berada di puncak produktivitas saat perekonomian Indonesia diprediksi merangkak naik.
Generasi muda, kata dia, memiliki kemampuan yakni selalu tergubung dengan siapapun, memiliki jiwa kreatif, dan peecaya diri. Ketiga hal tersebut dianggap sebagai modal untuk mencapai target.
"Dengan catatan, generasi milenial punya wawasan kebangsaan. Setiap orang harus punya mimpi besar," kata Gatot.
Dengan optimistis, kata Gatot, masyarakat bisa memajukan Indonesia. Jika tidak, maka Indonesia bisa hancur dan menghilang ditelan persaingan global.
"Maka bangkit, optimis, dan selamat berjuang untuk Indonesia," tutur Gatot.