Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Duo BPJS di Mata Wapres...

Kompas.com - 25/04/2018, 15:45 WIB
Yoga Sukmana,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Duo BPJS, Kesehatan dan Ketenagakerjaan, memiliki masalah yang saling bertolak belakang. Hal itu diungkapkan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Masalah BPJS Ketenagakerjaan berbeda dengan permasalahan di BPJS Kesehatan. Di BPJS Kesehatan masalahnya kekurangan dana," ujar Kalla saat membuka seminar ketenagakerjaan di Istana Wakil Presiden, Jakarta, rabu (25/4/2018).

(Baca juga: JK Ingatkan BPJS Ketenagakerjaan, Dana Melimpah Tak Berarti Kaya)

 

"Kalau masalah BPJS Ketenagakerjaan (justru) kelebihan dana. Jadi ini yang susah di negeri ini, kurang susah, lebih juga susah, begitu kan," sambung Kalla disambut tawa peserta seminar.

Meski begitu, Kalla mengatakan bahwa BPJS Ketenagakerjaan, dengan dana yang melimpah dari masyarakat, punya banyak opsi untuk mengelola dana tersebut.

Namun, ia mengingatkan agar pengelolaan dana di BPJS Ketenagakerjaan tak hanya berkutat di deposito atau investasi dalam bentuk surat utang.

Saat ini, kata Wapres, dua investasi itu sangat tergantung kepada besaran bunga. Bila bunganya besar maka keuntungan juga besar. Sayangnya ujar Kalla, bunganya cenderung terus turun.

"Dulu pernah (bunga deposito) 10 persen atau 8 persen, sekarang sisa 5-6 persen. Besok bisa kita turunkan lagi tingkat suku bunga, kalau turun suku bunga otomatis juga bunga deposito juga menurun," kata Kalla.

(Baca juga: BNI Bantah Akan Terapkan Biaya Administrasi Iuran BPJS Kesehatan per 1 Mei 2018)

"Kalau itu diandalkan ya maka pendapatan itu nanti akan tidak seimbang dengan kewajiban yang harus dibayar kemudian (oleh BPJS Ketenagakerjaan)," sambung Kalla.

Sementara itu, BPJS Kesehatan sudah menjadi sorotan karena mengalami defisit keuangan. Pada 2017 saja santer dikaberkan BUMN tersebut tekor hingga Rp 9 triliun.

Pada akhir 2017, pemerintah di bawah koordinasi Menko PMK Puan Maharani bahkan berkali-kali menggelar rapat terkait defisit BPJS Kesehatan.

Kompas TV Bagaimana mengatasi defisit anggaran yang setiap tahun selalu dialami BPJS kesehatan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com