Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Cyrus Network: Anies Paling Cocok Dampingi Prabowo di Pilpres

Kompas.com - 20/04/2018, 01:04 WIB
Moh Nadlir,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan persepsi publik, nama Anies Baswedan diangap paling cocok untuk mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.

Managing Director Cyrus Network, Eko Dafid Afianto mengatakan, hasil survei lembaganya menunjukkan nama Gubernur DKI Jakarta tersebut paling banyak dipilih untuk mendampingi Prabowo.

Sebesar 15,3 persen publik memberikan suaranya untuk mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

"Persepsi publik, Anies lebih memiliki kecocokan dengan Prabowo ketimbang Joko Widodo," kata Eko di Jakarta, Kamis (19/4/2018).

Nama Anies pun mengungguli 18 nama kandidat cawapres Prabowo lainnya yang disuguhkan ke responden.

Baca juga : Berkali-kali Survei Tempatkan Prabowo Di Bawah Jokowi, Prabowo Tetap Tegar

Misalnya, seperti nama Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 14,8 persen dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo 12,8 persen. 

Nama-nama tersebut disodorkan atas pertimbangan sering muncul di publik.

"Kami pilih berdasarkan nama-nama yang beredar selama ini, di berita, yang melakukan safari politik, segala macam," kata Eko.

Selain disandingkan dengan Prabowo, dalam survei yang sama, nama-nama tersebut juga disandingkan dengan Joko widodo.

Baca juga : Survei Cyrus Network: Elektabilitas Jokowi 58,5 Persen, Prabowo 21,8 Persen

"Nama yang disodorkan untuk jadi wakil Jokowi dan Prabowo sama, kecuali di wakil Prabowo nama Jokowi tidak kita masukkan," ujar Eko.

Berikut hasil survei calon yang paling cocok disandingkan sebagai calon wakil presiden untuk Prabowo.

1. Anies Baswedan 15,3 persen
2. Agus Harimurti Yudhoyono 14,8 persen
3. Gatot Nurmantyo 12,8 persen
4. Hary Tanoesodibjo 7,5 persen
5. Mahfud MD 4,9 persen
6. Susi Pudjiastuti 3,7 persen
7. Sri Mulyani 3,7 persen
8. Zainul Majdi 2,7 persen
9. Soekarwo 2,7 persen
10. Muhaimin Iskandar 2,6 persen
11. Ahmad Heryawan 2,4 persen
12. Puan Maharani 2,0 persen
13. Chairul Tanjung 1,5 persen
14. Tito Karnavian 1,0 persen
15. Budi Gunawan 1,0 persen
16. Airlangga Hartarto 0,7 persen
17. Zulkifli Hasan 0,4 persen
18. Jimmly Asshiddiqie 0,2 persen

Sisanya belum memutuskan sebesar 11,8 persen, tidak memilih 4,4 persen dan tidak menjawab/rahasia 4,1 persen.

Margin of error dalam survei ini kurang lebih 3 persen. Artinya, hasil survei tersebut bisa bertambah atau berkurang 3 persen.

Survei tersebut dilaksanakan pada 27 Maret – 3 April 2018. Metode survei menggunakan multistage random sampling. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka.

Total responden sebanyak 1.230 orang yang berasal dari 123 desa/kelurahan di 34 provinsi se-Indonesia dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Sementara itu sumber pendanaan survei diklaim dari internal Cyrus Network.

Kompas TV Apa strategi kubu Jokowi dan Prabowo Subianto untuk meraih dukungan dari generasi milenial?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com