Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direktur RS Heran Novanto Langsung Dirawat Tanpa Masuk IGD

Kompas.com - 16/04/2018, 21:29 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur RS Medika Permata Hijau dokter Hafil Budianto Abdulgani mengaku heran saat mendapat laporan bahwa mantan Ketua DPR Setya Novanto langsung dibawa ke ruang inap usai kecelakaan. Menurut dia, umumnya korban kecelakaan langsung dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).

"Yang saya heran, pasien langsung masuk ruang rawat. RS punya standar operasional untuk pasien yang mengalami cedera. Novanto langsung ke poli," ujar Hafil saat bersaksi dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (16/4/2018).

Selain itu, kata Hafil, yang mendaftarkan Novanto untuk dirawat bukan pihak keluarga, melainkan pengacaranya, Fredrich Yunadi.

(Baca juga: Istri Sebut Setya Novanto Ada di Sentul Saat Akan Ditangkap KPK)

 

Dari laporan rekam medis, Novanto didiagnosis mengalami hipertensi sehingga membutuhkan penanganan gawat darurat. Ditambah lagi dengan kondisinya sebagai korban kecelakaan yang mengakibatkan cedera. Dua hal tersebut memenuhi syarat untuk ditangani IGD.

Namun, menurut penjelasan dokter Bimanesh, Kepala IGD Rumah Sakit Medika Permata Hijau Michael Chia Cahaya menolak memasukkan Novanto ke IGD. Alasannya, Michael belum melihat kondisi pasien tersebut secara langsung karena Novanto belum datang. Akhirnya Bimanesh mengambil alih dan mengantar Novanto ke kamar rawat VIP sesuai permintaan Fredrich.

Menurut Hafil, penolakan yang dilakukan Michael tidak salah. Dokter mempunyai kewenangan langkah medis apa yang harus dilakukan.

"Logika saya sebagai doker, saya tidak lihat pasien, saya tidak dengar permintaan pasien atau permintaan keluarga, bisa tolak permintaan itu," kata Hafil.

Dalam kasus ini, menurut jaksa, Bimanesh bersama-sama dengan pengacara Novanto, Fredrich Yunadi, telah melakukan rekayasa agar Setya Novanto dirawat di Rumah Sakit Medika Permata Hijau. Hal itu dalam rangka menghindari pemeriksaan oleh penyidik KPK.

(Baca juga: Cerita Istri soal Kondisi Novanto Setelah Kecelakaan, Ada Benjolan)

Saat itu, Novanto merupakan tersangka dalam kasus korupsi pengadaan e-KTP.

KPK menduga ada persekongkolan dalam penanganan medis Novanto saat kecelakaan. Sebab, begitu mobilnya mengalami kecelakaan, Novanto langsung masuk ke ruang rawat inap kelas VIP dan bukan ke unit gawat darurat.

Sebelum kecelakaan, Fredrich diduga sudah datang lebih dahulu untuk berkoordinasi dengan pihak rumah sakit.

Salah satu dokter di RS tersebut juga mengaku ditelepon seseorang yang diduga pengacara Novanto yang bermaksud perlu menyewa satu lantai RS. Padahal, saat itu belum diketahui Novanto akan dirawat karena sakit apa.

Kompas TV Setya Novanto membacakan puisi dengan durasi 2,5 menit untuk menutup pembacaan nota pembelaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com