Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ungkap Tips Bupati-Wali Kota Naik Kelas Jadi Gubernur hingga Presiden

Kompas.com - 28/03/2018, 13:23 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkap tips agar para kepala daerah bisa 'naik kelas' ke jabatan yang lebih tinggi.

Untuk bupati dan wali kota bisa menjadi gubernur. Sementara untuk gubernur bisa menjadi presiden.

"Bapak Ibu semua kan kepingin dikenang di daerah masing-masing, atau naik ke peringkat yang lebih atas. Dari bupati atau wali kota naik menjadi gubernur, dari gubernur naik lagi menjadi presiden," ujar Jokowi dalam acara Rapat Kerja Pemerintah bersama Bupati dan Wali Kota se-Indonesia di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (28/3/2018).

(Baca juga : Cerita Jokowi yang Jengkel dengan Ribetnya Urus Izin Usaha)

Sontak, para bupati dan wali kota yang hadir tertawa sambil bertepuk tangan.

"Loh, kenapa ini tertawa? Ada contohnya kok," timpal Jokowi yang disambut tawa dan tepuk tangan yang lebih keras.

Jokowi menegaskan, kunci para bupati dan wali kota itu 'naik kelas' adalah dengan inovasi.

Salah satu contohnya adalah inovasi di bidang kemudahan berusaha. Kepala daerah harus berani memangkas regulasi atau aturan yang menghambat pembangunan melalui investasi.

Jokowi mengatakan, saat ini masih ada 42.000 regulasi yang menghambat kemudahan investasi. Sebagian besar aturan itu berupa peraturan di tingkat daerah.

"Regulasi-regulasi seperti itu dengan perubahan dunia yang demikian cepatnya sekarang ini, justru akan menjerat kita sendiri, tidak fleksibel dalam memutuskan sebuah kebijakan. Daerah harus berani mereformasi besar-besaran untuk mempermudah iklim usaha, iklim investasi. Zamannya sudah berubah," ujar Jokowi.

Pemerintah pusat sudah melakukan hal itu. Jokowi mengatakan, Dirjen Bea Cukai di bawah Kementerian Keuangan telah memangkas sejumlah regulasi yang menghambat kepabeanan.

"Misalnya, izin kemudahan ekspor dari 30 hari, menjadi hanya satu jam. Izin penimbunan barang dari yang sebelumnya 10 hari menjadi 1 jam. Izin soal nomor pokok pengusaha kena cukai dari 30 hari menjadi 3 hari, nah ini jangan ditepuki, karena masih hitungan hari. Kalau dengan saya, hitungannya harus jam," ujar Jokowi.

"Yang begini-beginilah yang dibutuhkan. Jangan hanya pemerintah pusat saja. Pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan pemerintah kota juga harus lakukan ini. Dunia sudah sangat berubah, sudah sangat berubah. Jadi kalau kita masih rutinitas, masih monoton, enggak ada inovasi, ya ditinggal sudah," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com