DEPOK, KOMPAS.com - Mantan Kepala Divisi Legal First Travel, Radhitya Arbenvisar menyebut, persaingan bisnis perusahaan perjalanan umrah cukup ketat.
Menurut dia, First Travel merupakan salah satu perusahaan yang memiliki banyak musuh yang ingin menjatuhkan.
"Seingat saya saat itu FT bisa dikatakan banyak musuhnya di travel lain," ujar Radhitya saat bersaksi dalam sidang di Pengadilan Negeri Depok, Senin (26/3/2018).
Hal tersebut menjadi salah satu alasan First Travel tidak tergabung dalam asosiasi perusahaan penyedia jasa umrah. Karena tak tergabung dalam asosiasi, maka First Travel kesulitan mendaftar sebagai provider visa.
"FT tidak mungkin daftar ke asosiasi karena FT terlihat saingan berat travel umrah lainnya," kata dia.
(Baca juga: Vendor Katering hingga Tiket Belum Dibayar First Travel, Nilainya Miliaran Rupiah)
Selain itu, kata Radhitya, First Travel selalu menjadi sorotan media. Begitu mendapat panggilan dari Kementerian Agama untuk klarifikasi, media langsung ramai memberitakan.
Saat itu, Radhitya mendampingi dua direktur First Travel, Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan memenuhi panggilan Kemenag. Mereka diklarifikasi soal jadwal keberangkatan jemaah yang mundur dan keluhan-keluhan jemaah soal fasilitas.
"Karena ada masalah jemaah reguler, yang merasa beda dengan apa yang dijanjikan," kata Radhitya.
(Baca juga: Islandia hingga Jepang Jadi Tujuan Jalan-jalan Dua Bos First Travel)
Jaksa penuntut umum mendakwa Direktur Utama First Travel Andika Surachman, Direktur First Travel Anniesa Hasibuan, dan Komisaris Utama Kepala Divisi Keuangan First Travel Siti Nuraidah Hasibuan alias Kiki melakukan penipuan atau penggelapan dana perjalanan umrah 63.310 anggota calon jemaah yang hendak menggunakan jasa biro perjalanan mereka.
Ketiga orang itu dianggap menggunakan dana calon jemaah Rp 905 miliar.
First Travel menawarkan paket promo umrah murah seharga Rp 14,3 juta. Mereka menjanjikan calon jemaah diberangkatkan satu tahun setelah pembayaran dilunasi.
Pada kenyataannya, hingga dua tahun berlalu, para korban tak kunjung diberangkatkan.