Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum 2017, First Travel Sudah Sering Telat Berangkatkan Jemaah

Kompas.com - 26/03/2018, 16:52 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Mantan Kepala Divisi Legal First Travel Radhitya Arbenvisar mengatakan, semasa dirinya masih bekerja di First Travel sejak 2015 hingga awal 2017, perusahaan tersebut memiliki beberapa persoalan. Utamanya soal perubahan jadwal keberangkatan jemaah umrah.

"Banyak persoalan tentang perubahan jadwal keberangkatan. Biasanya terjadi tiga bulan sebelum penutupan musim umrah," ujar Radhitya saat bersaksi dalam sidang di Pengadilan Negeri Depok, Senin (29/3/2018).

(Baca juga: Saksi: Bos First Travel Pernah Tolak Jelaskan Bisnis First Travel ke Kemenag)

Hal tersebut terjadi beberapa kali. Meski begitu, selama Radhitya bekerja di sana, tidak pernah ada kasus calon jemaah yang gagal berangkat. Semua yang mendaftar pasti berangkat meski waktu keberangkatan diundur.

"Sering (diundur) tapi tidak pernah sampai lama. Tidak ada yang sampai gagal berangkat," kata Radhitya.

Radhitya membantah dirinya resign di awal Januari 2017 karena masalah di internal First Travel. Ia mengakui jenuh dengan pekerjaannya dan kembali ke dunia advokat.

"Setelah saya keluar saya tau dari media bahwa FT alami gagal berangkat," kata dia.

Mantan Kepala Divisi Analisis Bisnis Annissa Zulfida Umasugi mengatakan, dirinya juga membantu mengontrol proses keberangkatan jrmaah umrah bersama tim manifes. Selama bekerja di First Travel, tak pernah ada kendala berarti di sana.

(Baca juga: Bos First Travel Akuisisi Perusahaan Lain karena Tak Terdaftar dalam Asosiasi Travel Umrah)

 

Masalah yang muncul hanya penjadwalan ulang keberangkatan jemaah. Keterlambatan berangkat sekitar satu hingga dua bulan. Namun, ia memastikan semua jemaah yang sudah terjadwal pasti berangkat.

"Sebelum saya resign Mei 2017 masih ada keberangkatan," kata Annissa.

Ia juga sempat melayani komplain calon jemaah yang telat berangkat. Komplain tersebut juga diadukan kepada pimpinan First Travel.

"Katanya cuma Insya Allah akan diberangkatkan," kata dia.

Sementara itu, menurut mantan staf HRD First Travel Wisnu Murtiyono, mogoknya keberangkatan calon jemaah mulai terjadi dalam dua tahun terakhir. Menurut dia, hal tersebut disebabkan jumlah calon jemaah yang meningkat berkali-kali lipat.

"Saya terakhir ikut high season 2015-2016 berangkat semua. Masalahnya mulai 2016-2017 tidak berangkat," kata Wisnu.

Kompas TV Para terdakwa penipuan umrah First Travel disoraki saat sidang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com