JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan, elektabilitas Partai Golkar tidak pernah mengalami penurunan tajam meskipun kerap diterpa oleh isu korupsi.
Berdasarkan hasil survei Charta Politika, elektabilitas Partai Golkar pada Maret 2017 berada di angka 10,7 persen.
Sementara, pada September 2017, meningkat 10,8 persen, dan pada Januari 2018 mencapai 12,5 persen.
"Kalau kita lihat pola yang ada di lembaga survei lain juga tentu bisa disimpulkan Golkar tidak pernah turun pada skala yang cukup tajam," ujar Yunarto saat berbicara dalam Rakernas Partai Golkar, di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (23/3/2018).
Baca juga : Golkar Tak Masalah Banyak Kadernya yang Pindah ke Partai Lain
"Walaupun misalnya kemarin menghadapi situasi cukup ada di titik nadir ya, isu ketua umumnya bahkan sekarang jadi tahanan meski sudah diganti," kata dia.
Menurut Yunarto, elektabilitas Partai Golkar tak mengalami penurunan karena partai berlambang pohon beringin itu memang terbiasa menghadapi isu korupsi.
"Tapi ternyata isu korupsi ini tidak membuat (elektabilitas) Golkar turun tajam. kenapa? Karena Golkar ini partai yang terbiasa menghadapi isu korupsi," ujar Yunarto.