Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang Soesatyo: Hubungan Buruk dengan KPK yang Bikin DPR Diserang Publik

Kompas.com - 12/03/2018, 14:25 WIB
Robertus Belarminus,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPR Bambang Soesatyo mengakui, hubungan yang tak harmonis dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat DPR kerap diserang publik.

"Salah satu yang menyebabkan DPR selalu diserang publik adalah hubungan yang buruk dengan KPK," kata Bambang seusai acara KPK Mendengar di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (12/3/2018).

(Baca juga: Ketua DPR Mengaku Ingin Perbaiki Hubungan dengan KPK)

Padahal, pria dengan sapaan Bamsoet itu mengatakan, waktunya dalam memimpin Senayan tidak banyak untuk memperbaiki citra dan kepercayaan publik akibat hubungan yang tak harmonis dengan KPK.

Karena itu, langkahnya untuk mempercepat penyelesaian Pansus Hak Angket merupakan upayanya untuk memperbaiki hubungan lembaganya dengan KPK.

"Makanya, langkah pertama ketika saya dilantik adalah memperbaiki hubungan dengan KPK dengan mempercepat penyelesaian hak angket KPK yang syukur alhamdulilah soft landing dan memberikan masukan yang baik kepada KPK," ujar Bambang.

Hubungan yang harmonis dengan KPK dinilainya perlu dipertahankan. Sebab, pemberantasan korupsi menurut dia tidak hanya tanggung jawab KPK, tetapi semua pihak, termasuk DPR.

(Baca juga: Bambang Soesatyo Serahkan Laporan Keuangan DPR ke KPK)

"Jadi, kita sama-sama menyadari bahwa kita harus bergandengan tangan untuk menuju Indonesia bebas korupsi," ujar politisi Golkar itu.

Bamsoet sebelumnya mengaku ingin memperbaiki hubungan lembaganya dengan KPK.

Hal itu dia sampaikan sebelum kegiatan acara KPK Mendengar di kantor KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (12/3/2018).

"Yang pertama adalah memperbaiki hubungan DPR dengan KPK yang belakangan terjadi. Ada sedikit perseteruanlah, alhamdulillah sekarang sudah lewat," ujar Bamsoet.

Saat ditanya bagaimana cara DPR memperbaikinya, Bamsoet mengatakan, DPR punya tanggung jawab terhadap pemberantasan korupsi.

Kompas TV KPK terus melakukan operasi tangkap tangan terhadap sejumlah kepala daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com