JAKARTA, KOMPAS.com — Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya belum memutuskan sosok cawapres yang akan mendampingi Presiden Jokowi pada Pemilu 2019.
Ia mengatakan, PDI-P baru membahas kriteria cawapres yang nantinya akan disandingkan dengan Jokowi. Ia menekankan, hal terpenting ialah cawapres Jokowi memiliki komitmen kerakyatan dan cocok bekerja sama dengan mantan Wali Kota Solo itu.
Selain itu, kata Hasto, PDI-P juga akan membahas cawapres pendamping Jokowi bersama seluruh partai koalisi pemerintah karena tak ada partai yang mampu mengusung sendiri pasangan capres dan cawapres.
Baca juga: Poltracking: Demokrat Bisa Jual AHY Cawapres ke Jokowi atau Prabowo
"Didialogkan bersama dengan partai yang mengusung mengingat berdasarkan keputusan MK (Mahkamah Konstitusi) kekuatan PDI-P hanya 18,7 persen," kata Hasto di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Rabu (21/2/2018).
Saat ditanya apakah PDI-P akan mengusung cawapres dari kalangan tertentu seperti santri atau nasionalis, Hasto menjawab belum ada pembicaraan yang mengerucut ke sana. Ia mengatakan, kemungkinan hal itu akan dibahas dalam rapat kerja nasional (rakernas) di Bali besok.
"Segala sesuatunya ada waktu. Ada waktu untuk tahapan-tahapannya. Tahapan sekarang bagi kami masih harus rakernas. Di rakernas, kami melakukan pengecekan, bagaimana persiapan seluruh jajaran partai, bagaimana pergerakan kaderisasi, kepemimpinan, rekrutmen anggota," kata Hasto.