Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Daerah Terjerat Korupsi, Kalla Nilai Pemberantasan Korupsi Efektif

Kompas.com - 01/02/2018, 14:50 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan bahwa pemberantasan korupsi di dalam negeri semakin efektif.

Hal itu diungkapkan Jusuf Kalla menanggapi pertanyaan wartawan soal banyaknya kepala daerah yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Itu artinya pemberantasan korupsi efektif. Sekarang beralih ke daerah," kata Kalla di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Kamis (1/2/2018).

Apalagi saat ini, kata Kalla, banyak dugaan korupsi yang terjadi di daerah. Apakah dilakukan oleh kepala daerah, atau pejabat di tingkat daerah lainnya.

"Umumnya kan (dugaan korupsi) di daerah sekarang," kata Kalla.

Karena itu, lembaga antirasuah seperti KPK, kata Kalla punya tugas dan kewajiban untuk membongkar dugaan kasus korupsi yang marak terjadi di daerah.

"Itulah kerja KPK untuk mengatasi," kata Kalla.

(Baca juga: KPK Perkuat Upaya Pencegahan dan Penindakan Korupsi Bersama 10 Provinsi)

Tak cuma itu, Kalla juga menyinggung soal dugaan keterlibatan Gubernur Jambi Zumi Zola dalam kasus suap pengesahan R-APBD provinsi Jambi 2018.

KPK sendiri telah melayangkan surat pencegahan untuk mantan artis tersebut kepada Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

"Belum resmi dinyatakan (tersangka) kan. Kalau dicekal iya," ucap Kalla.

Sementara itu, melalui pesan singkatnya, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo masih menunggu pernyataan resmi KPK soal status hukum Zumi Zola.

Tjahjo beralasan menghargai asas praduga tak bersalah atas dugaan keterlibatan Zumi Zola dalam kasus suap pengesahan R-APBD tersebut.

"Prinsipnya saya menunggu keputusan resminya dulu oleh KPK. Apa pun, asas praduga tidak bersalah harus tetap dikedepankan," kata Tjahjo.

Sebelumnya, Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi, Kemenkumham, Agung Sampurno, tidak menjelaskan mengenai status hukum dari Zumi Zola.

Namun, Agung mengungkapkan bahwa pencegahan tersebut untuk kebutuhan penyidikan kasus suap pengesahan R-APBD Provinsi Jambi 2018. Masa pencegahan Zumi Zola akan berlaku hingga enam bulan ke depan.

Kompas TV Seusai penggeledahan di rumah dinas Gubernur Jambi penyidik komisi pemberantasan korupsi menyita sejumlah dokumen yang diduga sebagai barang bukti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com