Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjun ke Politik, Direktur KPK Diminta Tetap Jaga Marwah KPK

Kompas.com - 19/01/2018, 22:02 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar-Komisi dan Instansi KPK Dedie A Rachim memutuskan terjun ke politik dengan maju mendampingi bakal calon Wali Kota Bogor Bima Arya di Pilkada Bogor 2018.

Pada hari ini, Jumat (19/1/2018), Dedie mengikuti acara perpisahan bersama belasan alumni pegawai KPK lainnya, yang dihadiri Pimpinan KPK di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.

Acara tersebut berlangsung tertutup bagi awak media.

Seusai acara, Dedie mengatakan, Pimpinan KPK berpesan agar dia dan para mantan pegawai KPK tetap menjaga marwah KPK di mana pun kini berkarya.

"Saya menangkap pesan dari pimpinan di manapun kita berkarya tetap membawa nilai, membawa marwah, membawa martabat kehormatan KPK. Jangan sampai semua itu kemudian diciderai teman-teman yang kemudian sudah keluar dari KPK," kata Dedie.

Baca juga: Bima Arya dan Dedie Rachim Cek Laporan LHKPN

Jika mendapatkan amanah dari warga untuk memimpin Bogor bersama Bima, dia menganggap hal ini akan menjadi PR baginya untuk menciptakan pemerintahan di Bogor yang bersih korupsi.

"Saya kan ingin yang namanya pemerintah daerah selain melayani, tetapi juga lebih transparan dan memberikan suatu kemungkinan untuk menjadikan birokrasi lebih baik lagi, lebih bersih," ujar Dedie.

"Memang menjadi suatu langkah yang kita kejar ke sana. Jadi jangan diragukanlah ke-KPK-an saya," tambah Dedie.

Baca: Kenakan Kemeja Kotak-kotak, Bima Arya-Dedie Rachim Daftar ke KPU

Dalam kontestasi pilkada, Dedie mengatakan, ia dan Bima sudah sepakat untuk tak melakukan kampanye dengan modal besar.

"Model kampanye kami lebih disederhanakan menyesuaikan dengan budget yang ada. Pak Bima tahu saya enggak bawa modal besar untuk kampanye," ujar Dedie.

Kompas TV Mahar Politik, Merusak Demokrasi (Bag 1)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com