Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Boleh Pilih Sendiri Anggotanya yang Akan Diverifikasi Faktual

Kompas.com - 19/01/2018, 18:54 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum RI (KPU) membuat banyak penyederhanaan metode verifikasi faktual dalam melaksanakan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 53/2018.

Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, partai boleh memilih sendiri anggotanya yang akan didatangkan ke kantor kepengurusan partai tingkat kabupaten/kota (DPD) dalam proses verifikasi faktual.

Akan tetapi, syaratnya, anggota yang didatangkan ke kantor DPD itu harus berasal dari minimal 50 persen dari jumlah kecamatan di satu kabupaten/kota tersebut.

Misalnya, dalam satu kabupaten/kota terdapat 20 kecamatan, maka anggota yang didatangkan ke kantor DPD harus berasal dari minimal 10 kecamatan.

Baca juga: Akan Verifikasi Faktual 12 Parpol Lama, KPU Diharapkan Tak Kompromi

Arief mengatakan, syarat persebaran keanggotaan yang diverifikasi memang tidak diatur dalam undang-undang.

Tetapi, KPU punya pertimbangan dalam mengambil kebijakan ini.

"Karena kami tidak menemui mereka secara langsung di lokasi, maka kami harap ini bisa menjadi salah satu cara menjaga kualitas partai politik yang akan menjadi peserta pemilu. Bahwa dia mempunyai anggota sekurang-kurangnya di 50 persen dari seluruh kecamatan di satu kabupaten/kota," kaya Arief di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (19/1/2018).

Baca juga: KPU Sesuaikan Proses Verifikasi Faktual Empat Parpol dengan Aturan Baru

Selain itu lanjut Arief, syarat persebaran keanggotaan ini diterapkan agar partai politik tidak asal-asalan dalam menyodorkan anggotanya yang akan diverifikasi.

"Biar mereka tidak asal-asalan. Sudah (ambil anggota) dari satu kecamatan saja, misalnya," kata Arief.

Setelah rapat konsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat RI (DPR), KPU akhirnya memutuskan untuk merevisi dua Peraturan KPU yaitu, PKPU Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Peserta Pemilu 2019, dan PKPU Nomor 7 Tahun tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilu 2019.

Metode yang digunakan untuk memverifikasi faktual juga berubah, misalnya untuk syarat keanggotaan. 

Kompas TV Komisi II DPR menggelar rapat bersama Kementerian Dalam Negeri, KPU, dan Bawaslu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com