JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, berpendapat, pekan ini seharusnya merupakan waktu yang tepat bagi Presiden Joko Widodo melakukan perombakan kabinet (reshuffle).
Alasannya karena ada dua menteri di Kabinet Kerja yang merangkap dua posisi.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto merangkap jabatan Ketua Umum Partai Golkar dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang sudah mendaftarkan diri maju dalam Pilkada Jawa Timur sebagai bakal calon gubernur.
Baca juga: "Reshuffle" di Sisa Masa Pemerintahan Jokowi, Mungkinkah?
"Oleh karena itu, ini momentum bagus bagi Presiden Jokowi melakukan reshuffle," ujar Hendri kepada Kompas.com, Kamis (11/1/2018).
Reshuffle kali ini dinilai akan memperkuat soliditas Kabinet Kerja agar dapat memenangkan Jokowi pada Pemilihan Presiden 2019.
"Jika reshuffle sekarang, kemungkinan bertujuan membentuk tim sukses menuju Jokowi dua periode," ujar Hendri.
Baca juga: Menunggu "Stars Recruit" di "Reshuffle" Kabinet Jilid 3
Oleh karena itu, Hendri memprediksi, bukan hanya Airlangga dan Khofifah yang kemungkinan akan diganti, melainkan juga menteri lain yang kinerjanya dianggap tak baik dan bisa menggerus suara Jokowi.
Sebelumnya, seusai menghadiri HUT PDI Perjuangan, Rabu (10/1/2018), Jokowi merespons pertanyaan wartawan terkait isu reshuffle.
Jokowi hanya menjawab, "Kamu jangan maksa-maksa (reshuffle)."