Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direshuffle atau Tidak, Ini Jawaban Airlangga Hartarto...

Kompas.com - 05/01/2018, 17:17 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Airlangga Hartarto pasrah jika Presiden Joko Widodo mencopot dirinya dari jabatan Menteri Perindustrian.

"Jabatan itu kan amanah. Jadi kita tunggu saja kepada yang memberikan amanah," ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (5/1/2018).

Airlangga sendiri tidak mengetahui kapan Presiden Jokowi akan me-reshuffle dirinya. Hal itu adalah hak prerogatif Presiden yang tidak bisa ia campuri.

"Tanya ke Bapak (Presiden) saja," ujar dia.

Diketahui, Airlangga menjabat Ketua Umum Partai Golkar setelah terpilih dalam rapat pleno DPP Golkar, Rabu (13/12/2017).

Ia kemudian dikukuhkan dalam forum Musyawarah Nasional Luar Biasa, beberapa hari kemudian.

Artinya, sudah tiga pekan, Airlangga merangkap jabatan sebagai menteri sekaligus Ketua Umum Partai Golkar.

(Baca juga : Tiga Pekan Airlangga Rangkap Jabatan, Jokowi Belum Ambil Keputusan

Di sisi lain, pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla berkomitmen tak memperbolehkan seorang menteri merangkap jabatan sebagai ketua umum partai politik. Hal itu pun menuai kritik dari sejumlah kalangan.

Presiden Jokowi sendiri sudah berbicara mengenai nasib Airlangga. Jokowi akan memutuskan nasib Airlangga di Kabinet Kerja jika Munaslub telah rampung.

"Iya nanti tunggu Munaslub (selesai), baru saya bisa jawab," ujar Jokowi di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (18/12/2017).

Namun hingga pekan pertama bulan Januari 2018 ini, Presiden Jokowi belum mengambil keputusan terkait itu.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo memastikan, Presiden akan mengambil keputusan terkait Airlangga dalam waktu dekat.

"Akan segera diputuskan," ujar Johan.

Kompas TV Ditemui usai menghadiri peluncuran buku di Gedung DPR, Wakil Ketua DPR, Fadli Zon mengkritik dengan keras terkait rangkapnya jabatan Airlangga Hartarto.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com