Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Malam Pergantian Tahun Aman, Lancar, dan Kondusif

Kompas.com - 01/01/2018, 14:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Muhammad Iqbal mengatakan, malam pergantian tahun 2017-2018 berlangsung aman, lancar, dan kondusif.

Hal tersebut dikarenakan pihak kepolisian telah mengantisipasi gangguan keamanan terutama di pusat-pusat keramaian.

"Alhamdulillah kondisi Indonesia secara umum aman, lancar, kondusif. Coba lihat traffic engineering di Puncak. Lancar kan?," kata Iqbal di Mabes Polri, Jakarta, Senin (1/1/2018).

Selain di Puncak, kata Iqbal, pengamanan juga terbilang berhasil di beberapa ruas jalan seperti di Bundaran Hotel Indonesia, Monumen Nasional, Ancol, Ragunan, Surabaya, dan Bandung.

(Baca juga : Libur Tahun Baru, Penumpang Stasiun Jakarta Kota Membeludak)

"Itu menunjukkan kita berhasil melakukan upaya pengelolaan keamanan di seluruh Indonesia," kata Iqbal.

Lebih lanjut dia menuturkan, keberhasilan pengamanan malam pergantian tahun tersebut tidak lepas dari kerjasama dengan seluruh elemen masyarakat.

"Dengan kebersamaan Polri/TNI dan seluruh elemen masyarakat, Indonesia mampu melewati malam pergantian tahun dengan aman, lancar, dan kondusif," ucap Iqbal.

Dengan demikian, kendati terjadi kejahatan jalanan di beberapa lokasi, namun hal-hal tersebut bisa segera diatasi dan dilakukan penegakkan hukum.

"Polri menyatakan aman, kondusif, lancar. Tidak ada hal-hal yang menonjol walaupun ada beberapa lokasi yang terjadi kejahatan jalanan seperti jambret dan lain-lain. Tapi kita bisa lakukan penegakan hukum," pungkasnya.

Kompas TV Sampah sisa tahun baru sudah sempat hanyut ke laut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com