JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membuka peluang untuk mengevaluasi dukungan terhadap Ridwan Kamil sebagai bakal calon gubernur.
Sekretaris Jenderal DPP PPP, Arsul Sani mengatakan, evaluasi dukungan terus dilakukan oleh partai terhadap calon yang didukungnya. Termasuk di Pilkada Jawa Barat.
"Hasil akhirnya ya bisa dibatalkan atau tetap dukung," kata Arsul melalui pesan singkat, Minggu (17/12/2017).
Arsul menuturkan, sejak awal ada kesepahaman antara PPP dan Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, bahwa posisi calon wakil gubernur ditempati oleh kader PPP.
(Baca juga : DPD Golkar Jabar Tak Tahu Alasan Pasti Mengapa Rekomendasi Ridwan Kamil Dicabut)
Namun, alih-alih menetapkannya, Emil justru datang dengan ide konvensi dan ide lainnya yang tak pernah dibicarakan sebelumnya sebagai paket kesepakatan.
Menurutnya, ada penurunan dukungan dari akar rumput PPP dikarenakan sikap Emil yang terkesan berputar-putar.
Dari tingkat akar rumput pun mulai muncul suara-suara agar PPP mempertimbangkan ulang dukungan terhadap Wali Kota Bandung tersebut.
"Konvensi yang tidak jelas konsepnya itu jadi pemicu kejengkelan struktur PPP seluruh Jabar yang sudah siap memenangkan RK-Uu (Ruzhanul Ulum)," ujar Anggota Komisi III DPR itu.
Meski begitu, Arsul mengatakan tingkat pimpinan pusat masih belum mengambil keputusan terkait hal tersebut.
"Kami di DPP belum memutuskannya," sambung dia.
(Baca juga : Cabut Dukungan, Golkar Belum Komunikasi Langsung dengan Ridwan Kamil)
Sementara itu, Lajnah Pemenangan Pemilu (LP2) PPP sudah mulai melakukan rapat internal terkait Pilkada. Salah satunya berkaitan dengan evaluasi dukungan terhadap Emil untuk Pilkada Jabar.
"Ada aspirasi dan keluhan serta keberatan dari kader-kader akar rumput yang mulai kecewa dengan manuver RK. Hal ini harus menjadi bahan introspeksi diri bagi RK agar pencalonannya mulus," kata Wakil Sekjen DPP PPP Achmad Baidowi.
Sebelumnya, DPP Partai Golkar mencabut dukungan untuk Ridwan Kamil sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada Jawa Barat 2018.
Ridwan Kamil dianggap tidak menindaklanjuti rekomendasi Partai Golkar untuk menggandeng Daniel Muttaqien Syaifullah sebagai bakal calon wakil gubernur sampai batas waktu yang ditentukan pada (25/11/2017) lalu, sebagaimana rekomendasi partai.
Dalam surat yang ditandatangani Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham tertulis bahwa keputusan itu diambil semata-mata lantaran ingin menjaga kehormatan dan marwah serta kepentingan Partai Golkar di Jawa Barat.