Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setya Novanto Didakwa Korupsi Bersama Keponakannya

Kompas.com - 13/12/2017, 19:30 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setya Novanto, selaku mantan Ketua Fraksi Partai Golkar, didakwa korupsi dalam proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP).

Menurut jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), perbuatan melawan hukum itu dilakukan secara bersama-sama. Salah satunya, dilakukan bersama keponakan Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi.

Hal itu dijelaskan jaksa dalam surat dakwaan yang dibacakan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (13/12/2017).

"Irvanto Hendra Pambudi selaku Direktur PT Murakabi Sejahtera dan Ketua Konsorsium Murakabi," ujar jaksa Irene Putrie, saat membacakan surat dakwaan.

Mantan Direktur PT Murakabi Sejahtera, Irvanto Hendra Pambudi, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (27/4/2017).KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Mantan Direktur PT Murakabi Sejahtera, Irvanto Hendra Pambudi, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (27/4/2017).
Dalam surat dakwaan, jaksa juga menguraikan keterlibatan Irvanto dalam proyek e-KTP.

Baca: Uang E-KTP yang Diterima Keponakan Setya Novanto Diputar hingga Singapura

Pertama, Irvanto disebut sebagai salah satu pengusaha yang ikut berkumpul di Ruko Fatmawati milik pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong.

Menurut jaksa, para pengusaha yang berkumpul di Ruko Fatmawati berencana mengatur proses lelang proyek e-KTP.

Para pengusaha sepakat untuk memenangkan Konsorsium PNRI dalam lelang.

Sementara, Konsorsium Astragraphia dan Konsorsium Murakabi yang diwakili Irvanto, sengaja dibentuk untuk menjadi pendamping lelang.

Menurut jaksa, PT Murakabi Sejahtera memang dipersiapkan oleh Setya Novanto dan Andi Narogong untuk mengikuti proses lelang.

Baca: Keponakan Setya Novanto yang Ikut Proyek E-KTP Jabat Wakil Bendahara Golkar

Untuk mengendalikan perusahaan, Setya Novanto membeli saham PT Murakabi.

Saham-saham tersebut dibeli atas nama Irvanto; istri Setya Novanto, Deisti Astriani Tagor, dan anak Novanto, Reza Herwindo.

Selanjutnya, PT Murakabi tersebut berkantor di Menara Imperium, yang merupakan ruang kantor milik Setya Novanto.

Halaman:


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com