Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Munaslub Melebihi 17 Desember, Apa yang Dilakukan DPD I Golkar?

Kompas.com - 06/12/2017, 20:38 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 31 dari 34 DPD I Partai Golkar mendesak Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) digelar sebelum 16 atau 17 Desember 2017.

Ketua DPD I Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, aspirasi tersebut telah diserahkan secara resmi kepada DPP Partai Golkar. Ia menunggu keputusan DPP hingga Senin (11/12/2017).

Jika Munaslub belum juga dilakukan hingga batas waktu yang diberikan, langkah apa yang dilakukan DPD I?

"Kita kan bisa monitor, hari Senin sudah ada keputusan belum. Kalau Senin belum ada keputusan juga, belum bikin rapat juga, ya kita akan datang lagi untuk menanyakan," ujar Dedi di kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (6/12/2017).

Dedi mengatakan, setelah 17 Desember 2017 adalah masa libur panjang. Waktunya dianggap kurang strategis untuk menggelar Munaslub.

(Baca juga : Golkar Akan Gelar Rapat untuk Sikapi Tuntutan DPD I untuk Munaslub)

 

Sedangkan, pada Januari 2018, partai politik sudah mulai disibukkan serangkaian kegiatan politik.

"Pendaftarannya 7-9 Januari 2018. Kan harus ada kepastian karena menyangkut nasib banyak orang. Saya yakin DPP bisa melaksanakan," kata Dedi.

"DPP pasti berpihak pada kepentingan partai Golkar ke depan," lanjut dia.

Dedi mengatakan, tak ada lagi alasan untuk menunda Munaslub. Suara DPD I sudah terpenuhi lebih dari 2/3.

Praperadilan Ketua Umum nonaktif Partai Golkar Setya Novanto juga tak bisa menjadi alasan menunda. Menurut dia, upaya hukum itu tidak memiliki relevansi dengan pelaksanaan Munaslub.

Dedi mengatakan, untuk Pilkada 2018, harus ada kepemimpinan yang definitif dan diakui Kementerian Hukum dan HAM. Ditambah lagi elektabilitas Golkar yang kian merosot.

"Tak ada lagi alasan lain karena seluruh alasan administratif kepartaian sudah terpenuhi," kata Dedi.

Dalam Munaslub tersebut, nantinya akan dipilih Ketua Umum pengganti Novanto. Dedi mengatakan, 31 DPD sepakat mendukung Airlangga Hartarto sebagai penggantinya.

Jumlah dukungan 31 DPD I Golkar tersebut telah memenuhi syarat administratif digelarnya Munaslub untuk mencari pemimpin baru partai berlambang pohon beringin itu.

Kompas TV Sangat mendesakkah Munaslub Partai Golkar untuk mengganti Setya Novanto dari jabatan ketua umum?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com