Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Semoga Pemerintah Beri Kesempatan Lebih Banyak untuk Orang Papua Belajar di Pusat,,,"

Kompas.com - 29/11/2017, 10:44 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Efraim Mudumi (33 tahun), seorang pegawai negeri sipil di lingkungan Kementerian Kesehatan asal Papua, memiliki harapan terhadap pemerintah terkait pembangunan di tanah kelahirannya. 

Ia berharap, pemerintah pusat memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi warga asli Papua untuk belajar dan bekerja di tingkat pusat.

"Harapan saya sebagai orang asli Papua yang berkesempatan kerja di Jakarta, pemerintah pusat harus memberikan lebih banyak kesempatan kepada orang asli Papua untuk bekerja dan belajar di tingkat pusat," ujar Efraim saat berbincang usai mengikuti upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-46 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas) Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2017).

Baca: Warna-warni Pakaian Adat Saat HUT ke-46 Korpri

Menurut Efraim, dengan semakin banyaknya warga asli Papua yang bekerja di Jakarta, maka akan terjadi transfer budaya kerja, pengalaman, dan ilmu pengetahuan.

Sejumlah aparatur sipil negara berswafoto (selfie) usai mengikuti upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-46 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di lapangan silang Monumen Nasional (Monas) Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2017).KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Sejumlah aparatur sipil negara berswafoto (selfie) usai mengikuti upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-46 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di lapangan silang Monumen Nasional (Monas) Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2017).
Dengan demikian, Papua diharapkan memiliki sumber daya manusia yang bisa diandalkan pemerintah dalam melakukan pembangunan.

"Sehingga ada transfer budaya kerja, ada transfer pengalaman dan ilmu, agar kelak kembali ke papua, bisa menjadi SDM yang siap untuk membangun Papua," ujar pria yang berasal dari suku Baudi Kai itu.

Pada peringatan HUT Korpri hari ini, Efraim hadir dengan mengenakan pakaian adat Papua.

Kepalanya dihiasi aksesoris yang melambangkan hewan kebanggaan warga Papua, burung Cendrawasih.

Baca: Jokowi: Korpri Harus Jadi Pilar Utama Pemersatu Bangsa

Di lehernya tergantung kalung yang berbentuk menyerupai gigi hewan. Wajah, lengan, dan kakinya pun dirias dengan cat berwarna putih.

Efraim berasal dari suku Baudi Kai yang mendiami bagian utara Papua, tepatnya di Pesisir Waropen, Selat Saireri. Ia mengaku baru beberapa bulan ini bekerja di Jakarta.

"Baju adat yang saya pakai adalah baju adat Papua secara keseluruhan, tidak mewakili suku tertentu di Papua. Saya sendiri orang asli Papua dari suku Baudi Kai," ujar Efraim.

Kompas TV Untuk sementara waktu, Kementerian PPPA masih sebatas berkoordinasi dengan kepala daerah terkait.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com