JAKARTA, KOMPAS.com - Efraim Mudumi (33 tahun) seorang pegawai sipil negara asal Papua menjadi sasaran swafoto rekan seprofesinya usai mengikuti upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-46 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas) Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2017).
Tak seperti para peserta upacara lainnya, aparatur sipil negara di lingkungan Kementerian Kesehatan itu hadir mengenakan pakaian adat suku Baudi Kai, Papua, dengan paduan warna merah, hitam, putih, dan kuning.
Kepalanya dihiasi aksesoris yang melambangkan hewan kebanggaan warga Papua, Burung Cendrawasih.
Baca: Jokowi: Korpri Harus Jadi Pilar Utama Pemersatu Bangsa
Di lehernya tergantung kalung yang berbentuk menyerupai gigi hewan. Wajah, lengan dan kakinya juga dirias dengan cat berwarna putih.
"Baju adat yang saya pakai adalah baju adat Papua secara keseluruhan, tidak mewakili suku tertentu di Papua. Saya asli sendiri orang asli Papua dari suku Baudi Kai," ujar Efraim saat berbincang dengan Kompas.com.
Efraim berasal dari suku Baudi Kai yang mendiami bagian utara Papua, tepatnya di Pesisir Waropen, Selat Saireri. Ia mengaku, baru beberapa bulan ini bekerja di Jakarta.
Dua orang PNS dari Kementerian Komunikasi dan Informatika mengenakan pakaian adat Bali yang dominan berwarna emas. Ada juga yang memakai pakaian adat asal Provinsi Aceh.
Hal itu terlihat selaras dengan amanat Presiden Joko Widodo saat menjadi inspektur upacara.
Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo berharap Korpri menjadi agen perekat kebinekaan.
Baca: Wagub Kaltara Mengamuk pada Upacara HUT Korpri dan PGRI, Videonya Viral
Jokowi menegaskan bahwa peringatan HUT Korpri harus menjadi momentum untuk melakukan refleksi, menjaga soliditas dan solidaritas.
Ia juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada keluarga besar Korpri atas sumbangsih dan pengabdian kepada bangsa, negara, dan masyarakat.
"Korpri harus menjadi pilar utama pemersatu bangsa dan negara lndonesia dengan aparatur sipil negara sebagai agen perekat kebinekaannya," kata Jokowi.