Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Indonesia Kerja Cabut Gugatan terhadap KPU

Kompas.com - 03/11/2017, 11:35 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Indonesia Kerja (PIKA) mengajukan permohonan pencabutan laporan dugaan pelanggaran administrasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Permohonan pencabutan laporan itu disampaikan pada sidang pemeriksaan di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Jumat (3/11/2017).

Wakil Ketua Umum PIKA Max Lawalata mengatakan, keputusan itu baru diambil partainya pada Jumat pagi.

"Setelah mempertimbangkan banyak hal, kami memutuskan mencabut laporan itu dan tidak melanjutkan," kata Max.

Dengan alasan keputusan baru diambil pada hari ini, ia belum membawa surat kuasa dari pelapor yaitu Jose Poernomo.

Baca: KPU Pertanyakan Produk Sidang Bawaslu Terkait Calon Peserta Pemilu

Oleh karena itu, ia menanyakan kepada majelis sidang apa yang harus dilakukan agar permohonan pencabutan laporan tersebut bisa dikabulkan.

"Pelapor tidak hadir dan tidak memberikan surat kuasa. Keputusan baru pagi ini kami mencabut laporan. Apa yang harus kami lakukan, kami mohon petunjuk. Terima kasih," kata dia.

Ketua Majelis Sidang yang juga Ketua Bawaslu, Abhan, mengatakan, laporan PIKA yang terregister di Bawaslu dengan nomor 010/ADM/BWSL/PEMILU/XI/2017 atas nama pelapor Jose.

Abhan mengatakan, karena tidak adanya surat kuasa dari pelapor, maka majelis sidang masih akan mempertimbangkan permohonan pencabutan laporan yang disampaikan Max Lawalata.  

"Nanti kami pertimbangkan, kalau toh mau mencabut laporan ini, kami minta pihak yang kompeten. Artinya, siapa yang dulu mengajukan laporan, dialah yang mencabut laporan. Itu saja," ujar Abhan.

Majelis sidang pun mempersilakan Max untuk meninggalkan meja pelapor.

Saat ditemui usai sidang, Max enggan memberikan keterangan lebih jauh mengenai alasan pencabutan laporan.

Kompas TV 7 partai politik menggugat gangguan website Sipol yang dimiliki KPU.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com