Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengunjungi KRI Dewaruci yang Jadi Kebanggaan TNI AL dan Dunia

Kompas.com - 03/11/2017, 09:21 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Indonesia dikenal oleh dunia sebagai negara maritim. Pengakuan tersebut bukan hanya karena 75 persen wilayah Indonesia adalah lautan.

Mungkin, tak banyak yang tahu bahwa salah satu yang membuat Indonesia semakin dikenal oleh dunia internasional adalah sebuah kapal layar yang memiliki panjang 58,3 meter dan lebar 9,5 meter. Namanya KRI Dewaruci.

Ada banyak alasan mengapa kapal ini menjadi kebanggaan TNI Angkatan Laut. Demikian pula kecintaan dunia internasional terhadapnya.

Tak sedikit warga negara asing yang khusus datang ke Indonesia hanya untuk dapat melihat langsung KRI Dewaruci.

Pesanan Bung Karno

KRI Dewaruci dibuat pada 1952 di galangan kapal HC Stulchen & John Ship, Hamburg, Jerman. Pada 1953, kapal ini tiba di perairan nusantara.

"Kapal ini diprakarsai oleh Presiden Soekarno. Beliau memesan kapal ini dari Jerman Barat," ujar Kepala Divisi Bahari KRI Dewaruci Letu Laut (P) Yudhi Dwi Saputra saat ditemui di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (31/10/2017).

KRI Dewaruci di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (31/10/2017).KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN KRI Dewaruci di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (31/10/2017).
Meski di usia yang tak lagi muda, kapal layar yang mampu membawa hingga 140 awak tersebut masih terlihat sangat kokoh.

Perawatan rutin yang dilakukan TNI AL membuat Dewaruci tak kehilangan pesonanya.

Bahan kayu yang semakin matang dan logam-logam mengkilap yang melapisi bagian luar kapal membuat keindahan Dewaruci tetap terjaga.

Dewaruci memiliki tiga tingkatan dek. Dek paling bawah untuk menampung air bersih dan bahan bakar. Dek lantai dua merupakan kamar kru dan personel kapal.

Sejak awal hingga saat ini, Dewaruci masih digunakan sebagai kapal latih taruna akademi TNI Angkatan Laut.

Dewaruci juga memiliki tugas lain, di antaranya sebagai pembawa misi diplomasi ke luar negeri.

Menurut Yudhi, Dewaruci telah mencetak sejarah dengan dua kali berlayar keliling dunia. Pertama kali dilakukan pada 1964, dan yang kedua dilakukan pada 2012.

Pada tahun 1996, Presiden Soeharto menugaskan agar KRI Dewaruci rutin berlayar menuju negara-negara dari berbagai belahan dunia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com