JAKARTA, KOMPAS.com - Kapal selam baru buatan Korea Selatan, KRI Nagapasa 403, akan tiba di Indonesia pada 28 Agustus 2017 mendatang dan merapat di Pangkalan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Surabaya.
"Estimasinya tanggal 28 Agustus sampai di sini. Langsung Surabaya. Sementara langsung Surabaya nanti mungkin diterima di sana," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksamana Madya Widodo usai membuka pameran produk industri pertahanan di Lapangan Bhineka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2017).
(Baca juga: Kementerian Pertahanan Fokuskan Pembuatan Kapal Selam di Dalam Negeri)
Dikutip dari Harian Kompas, penamaan dan serah terima kapal selam tersebut dilakukan di dermaga Okpo, Korea Selatan, Rabu (2/8/2017) lalu.
Serah terima Nagapasa 403 itu dilakukan CEO & Presiden Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Co Ltd, Jung Song-leep dan Menhan Ryamizard Ryacudu.
Hadir pula Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi, Kepala Staf TNI AL Laksamana Ade Supandi, Kepala Staf Umum TNI Laksamana Madya Didit Herdiawan, dan Ketua Pelaksana Komite Kebijakan Industri Pertahanan Sumardjono.
Menurut Widodo, nantinya kapal selam Nagapasa 403 akan dilengkapi dengan torpedo "Black Shark" buatan Italia.
Dengan demikian, pada 2018, kapal selam Nagapasa 403 sudah bisa beroperasi dengan kekuatan penuh.
"Untuk senjata nanti dilengkapi dengan torpedo Black Shark dari Italia. Nanti mungkin, mudah-mudahan, tahun ini bisa masuk. Bisa terwujud paling lambat November atau Desember," tutur Widodo.
KRI Nagapasa 403 adalah kapal selam pertama yang diterima Indonesia dari tiga kapal selam yang dipesan.
Menurut rencana, dua kapal dibuat di pabrik DSME, sedangkan satu kapal terakhir dibuat di Indonesia (PT PAL) sehingga diharapkan terjadi transfer teknologi.
Pembuatan kapal selam ketiga di PT PAL juga dapat disebut sebagai produksi bersama. Adaupun 9 dari 12 kapal selam yang dibutuhkan oleh Indonesia diupayakan pembuatannya di dalam negeri.
"Kami akan upayakan pembuatan di dalam negeri karena ini komitmen Bapak Presiden juga. Untuk mengembangkan industri dalam negeri. Mudahan-mudahan 2019 sudah bisa kita raih kemandirian dari pada industri pertahanan dalam negeri," kata Widodo.
(Baca juga: Menhan: Indonesia Sudah Mampu Bikin Dua Kapal Selam)
Nama KRI Nagapasa berasal dari senjata tokoh pewayangan Raden Indrajit berupa panah sakti Nagapasa.
Kapal selam Nagapasa dengan panjang 61,3 meter dan kecepatan 21 knot ini berawak sekitar 40 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.