JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR RI, Jazuli Juwaini meminta perusahaan serta instansi terkait bertanggung jawab untuk memastikan korban ledakan gudang mercon di Tangerang, Kamis (26/10/2017) mendapatkan santunan yang layak sesuai dengan hak-haknya.
"Musibah ini harus menjadi perhatian dan pelajaran untuk semua pihak baik pemerintah maupun perusahaaan atau pengusaha untuk memprioritaskan sistem keselamatan kerja (K3), tidak boleh main-main dengan standar safety karena fatal akibatnya, korban nyawa manusia yang sama sekali tidak kita harapkan," kata Jazuli melalui keterangan tertulis, Jumat (27/10/2017).
Jazuli meminta aparat kepolisian menginvestigasi secara cermat penyebab musibah tersebut. Di samping itu, instansi terkait juga diminta untuk melakukan evaluasi atau audit menyeluruh atas perizinan, legalitas, kelayakan, dan sistem keselamatan keeja pabrik.
Hal itu, kata dia, agar tak terjadi kejadian serupa di kemudian hari.
(Baca: Detik-detik Meledak dan Terbakarnya Pabrik Mercon di Tangerang)
"Apalagi untuk pabrik atau gudang yang rentan terbakar atau meledak seperti gudang petasan ini harus sangat ketat izin, legalitas, keselamatan, dan pengawasannya. Harus dicek betul legalitasnya. Harus ada yang dimintai tanggung jawab soal izin, legalitas, dan kelaikan pabrik dalam kasus ini," tuturnya.
Pabrik mercon milik PT Panca Buana meledak pada Kamis (26/10/2017) pukul 09.00 WIB. Pihak pemadam baru tiba pukul 10.30 dengan sebelas mobil pemadam.
Saat itu, kondisi gerbang terkunci. Untungnya, warga setempat sempat membobol tembok gudang untuk menyelamatkan para karyawan yang terjebak di dalam. Api berhasil dipadamkan pada pukul 12.00 WIB.
Hingga Rabu siang ini, jumlah korban tewas akibat kebakaran hebat itu mencapai 47 orang. Sementara itu, masih ada 7 orang yang diduga berada di dalam gudang masih belum ditemukan.