Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tegaskan Wewenang Presiden, Adakah Kepala Daerah yang 'Mbalelo'?

Kompas.com - 24/10/2017, 21:12 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menegaskan, dia memiliki wewenang dan tanggung jawab penuh terhadap penyelanggaraan pemerintahan di Indonesia, termasuk pemerintah daerah.

Hal itu ditegaskan Presiden Jokowi saat pertemuan dengan gubernur, bupati dan wali kota se-Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Selasa (24/10/2017) siang.

Namun, pernyataan itu dilontarkan bukan karena ada kepala daerah yang 'mbalelo' alias bertentangan dengan kebijakan pemerintah pusat.

"Tidak ada yang mbalelo. Itu sama saja seperti orangtua mengingatkan anak, kan tidak berarti anaknya mesti mbalelo dulu kan?" ujar Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono di Kompleks Istana Presiden, Jakarta pada Selasa (24/10/2017).

Ada dua alasan di balik pernyataan Presiden itu.

Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Kemendagri, Sumarsono saat ditemui di hotel Kartika Chandra Jakarta, Senin (23/10/2017).KOMPAS.com/ MOH NADLIR Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Kemendagri, Sumarsono saat ditemui di hotel Kartika Chandra Jakarta, Senin (23/10/2017).
Baca: Jokowi: Kalau Saya Tegur Kepala Daerah, Itu Memang Tugas Saya

Pertama, kata Sumarsono, banyak kepala daerah merupakan hasil pemilihan kepala daerah 2015, 2016, dan 2017. Artinya, mereka masih baru dan kemungkinan belum mengetahui prinsip itu.

Apalagi, latar belakang mereka ada yang bukan berasal dari kalangan birokrat. Ada yang berasal dari kalangan swasta.

"Karena tidak semua dari birokrasi, sehingga perlu diingatkan itu," ujar Sumarsono.

Kedua, pernyataan Presiden itu merupakan penegasan untuk memperlancar arus komunikasi antara kepala daerah dengan Presiden ke depannya.

"Untuk kembali menegaskan poros penyelenggaraan pemerintahan yang bersumber pada pasal 4 ayat (1) UUD 1945 bahwa kekuasaan pemerintahan dan tanggung jawab dari Presiden. Bahwa kekuasaan mereka itu sempalan dari kekuasaan Presiden," ujar Sumarsono.

Baca: Jokowi: Saya Tak Bisa Bilang Jangan OTT ke KPK, Saya Bantunya Bangun Sistem

"Ini juga perlu diketahui supaya gubernur, bupati dan wali kota firm kepada siapa melaporkan dan bertanggung jawab. Ini untuk menegaskan saja supaya memudahkan koordinasi. Mereka jadi pede (percaya diri) lah kepada siapa harus menyampaikan aspirasi dan mengadu," lanjut dia.

Saat bertemu kepala daerah se-Indonesia di Istana Negara, Selasa siang, Presiden Jokowi menegaskan bahwa dia bertanggung jawab atas penyelenggaraan pemerintahan yang berlangsung di daerah.

Saat menyampaikan itu, Presiden menunjuk bagan di layar besar. Bagan itu menunjukkan bahwa posisi Presiden berada di atas pemerintah provinsi, kabupaten dan kota.

Tertulis bahwa Presiden berwenang menetapkan kebijakan, melakukan pembinaan dan pengawasan urusan pemerintah daerah dan memegang tanggung jawab akhir atas penyelenggaraan urusan pemerintah, baik pusat atau daerah.

"Ini jelas sekali posisi Presiden ada di mana, dan Pemda ada di mana, jelas. Jadi kalau Saudara saya cek, saya tegur, itu memang tugas saya," kata Jokowi.


Kompas TV Warga mengeluhkan kemacetan di kawasan Monas karena aksi unjuk rasa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com