Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Akui Pertimbangkan Faktor Uang saat Memilih Calon Kepala Daerah

Kompas.com - 21/10/2017, 21:18 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengakui faktor uang menjadi sangat menentukan dalam kontestasi pemilihan kepala daerah.

Ia pun mengakui selalu mempertimbangkan faktor uang ini dalam memilih calon kepala dan wakil kepala daerah yang akan diusung Gerindra.

Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam acara penutupan Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2017 di Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (21/10/2017).

Awalnya, Dino Pati Djalal selaku moderator acara tersebut bertanya kepada Prabowo dan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan terkait arah demokrasi Indonesia saat ini.

Prabowo pun menjawab bahwa sistem demokrasi di Indonesia saat ini dalam keadaan yang rawan.

"Karena sistem kita sekarang tidak berhasil membuat sistem dimana muncul pemimpin-pemimpin muda yang pintar, handal, berakhlak baik, berkepribadian baik dan berintegritas. Sistem sekarang terlalu banyak main uang," kata Prabowo.

Sebagai ketua umum partai, Prabowo mengaku turut merasakan langsung hal ini. Ia selalu menanyakan kepada bakal calon kepala daerah yang akan diusung mengenai modal uang yang mereka miliki untuk kampanye.

"Jadi saya sebagai ketua umum partai, datang anak muda ke saya. 'Saya mau jadi bupati, wakil gubernur, gubernur.' Pertanyaan saya sekarang, saya sangat sedih, saya harus tanya, Anda punya uang berapa?" kata Prabowo.

Baca juga : Sebut Indonesia Negara Lemah, Prabowo Beberkan Indikatornya

Harusnya, kata Prabowo, yang lebih dulu ditanyakan adalah mengenai rekam jejak serta prestasi bakal calon kepala daerah tersebut. Namun, modal uang terpaksa harus ditanyakan. Karena sistem demokrasi yang buruk saat ini tidak memungkinkan seorang terpilih sebagai pemimpin tanpa memiliki modal uang yang cukup.

"Saya harus tanya, Anda punya uang berapa? Kalau tidak ada uang ya sangat sangat sulit. Mungkin tidak enak didengar di sini, tapi demikian," kata Prabowo.

Prabowo mengatakan, saat ini Gerindra terus berjuang untuk memperbaiki sistem demokrasi ini. Namun, ia tidak menyebut secara rinci apa saja yang sudah dilakukan Gerindra.

"Demokrasi yang kita bangun susah payah berada dalam keadaan rawan. Kita berjuang terus untuk kita selamatkan," ucap mantan Danjen Kopassus ini.

Baca juga : Survei Kompas: Elektabilitas Jokowi Meningkat, Prabowo Menurun

Kompas TV Solidnya opini positif dari publik ke pemerintah merupakan modal bagi Jokowi untuk maju lagi ke pemilihan presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com