Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit, Seorang Kader Meninggal di Rapimnas Partai Hanura

Kompas.com - 05/08/2017, 11:18 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

KUTA, KOMPAS.com - Seorang kader Partai Hanura meninggal dunia di tengah kunjungannya ke Kuta, Bali untuk menghadiri Rapat Pimpinan Nasional Partai Hanura.

Korban meninggal bernama Thamrin Usman (65 tahun) ditemukan meninggal dunia saat tengah berada di sebuah warung makan Kalazan Jalan Raya Kuta, Bali, Jumat (4/8/2017) sore sekitar Pukul 15.15 WITA.

Hal itu dibenarkan oleh Juru Bicara Rapimnas Hanura, Arif Suditomo. Keluarga besar Hanura, kata dia, turut berduka cita atas meninggalnya almarhum Thamrin.

"Kemarin pas briefing sudah, kami berduka. Semoga diterima arwahnya di sisi Allah. Pada dasarnya kami sudah memberikan santunan bagi beliau," ujar Arief di Kuta, Bali, Sabtu (5/8/2017).

Saat ini, jenazah sudah diterbangkan ke daerah asalnya di Bekasi. Adapun Thamrin merupakan anggota DPRD Bekasi.

(Baca: Pengusaha DL Sitorus Meninggal Dunia di Pesawat)

Pada waktu kejadian, ia sedang makan di warung makan bersama istrinya. Arif menuturkan, Ketua DPP Partai Hanura Benny Ramdhani langsung menuju lokasi begitu mengetahui kabar tersebut.

Meski begitu, pihak Hanura belum mengetahui apakah ada penyebab lain dari meninggalnya Thamrin, misalnya karena faktor kelelahan.

"Penyakit jantung kan. Kalau tiba-tiba koronernya tersumbat, ya jantungan," ucap dia.

Kejadian meninggalnya Thamrin di sebuah warung makan tersebut juga sebelumnya juga dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Bali Komisaris Besar Hengky Widjaja.

Menurut keterangan Kepolisian, korban memiliki riwayat sakit jantung dan sudah pernah melakukan operasi jantung sekitar dua tahun lalu. Saat kejadian, korban mengenakan kemeja Partai Hanura berwarna putih dan celana panjang kain berwarna hitam. Pada pemeriksaan awal, tak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

"Pukul 16.00 WITA, jenazah korvan dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah untuk dilakukan visum," ujar Hengky saat dikonfirmasi.

Adapun kronologi kejadiannya, korban tiba sambil dituntut istrinya ke rumah makan. Kemudian istri korban memesan minum air kelapa muda. Istri korban lalu meninggalkan rumah makan sebentar untuk berbelanja di toko baju sebelah.

Kembali sekitar lima menit setelahnya, istri korban lalu duduk di samping korban dan berteriak minta tolong.

"Tiba-tiba istrinya berteriak minta tolong bahwa suaminya atau korban pingsan posisi tertunduk di atas tangan istrinya, kemudian karyawan rumah makan berusaha menolong korban dengan membantu merebahkan tubuh korban di lantai dengan alas matras," ujarnya.

Sempat mengambil nafas sebanyak dua kali, korban akhirnya mengembuskan nafas terakhir pada posisi direbahkan di atas alas matras.

Kompas TV Menerka Ketok Palu RUU Pemilu (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangkan Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangkan Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com