JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon mengingatkan, agar pengusaha media yang juga pimpinan partai politik tidak menggunakan medianya sebagai corong kekuasaan.
Hal ini disampaikan Fadli menanggapi manuver Partai Perindo yang dipimpin bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo.
Perindo menggulirkan wacana mendukung Joko Widodo pada Pilpres 2019.
"Media itu harusnya menjadi bagian dari alat publik, bukan jadi corong pemilik atau partainya," kata Fadli Zon, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/8/2017).
Selama ini, Jokowi juga didukung oleh Partai Nasdem yang dipimpin bos Media Group Surya Paloh.
Jokowi juga didukung oleh Partai Golkar. Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, juga memiliki jaringan media Viva Group.
"Media yang dimiliki oleh pemilik partai itu menurut saya menyalahgunakan. Media bagusnya cover both side, tetap berimbang dan objektif," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Namun, Fadli mengaku tak khawatir dengan dukungan media terhadap Jokowi, meskipun Gerindra berniat mengusung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019 mendatang.
Sebab, saat ini media sosial juga sudah berkembang pesat dan dapat dijadikan sebagai sarana menyuarakan gagasan politik.
"Sekarang ada sosmed, siapapun bahkan individu bisa menyuarakan apa yang jadi pandangan," kata dia.
"Di Amerika, Donald Trump bahkan menjadikan Twitter seperti kantor beritanya, bahkan kebijakan seorang presiden bisa dilihat dari Twitter-nya," tambah Fadli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.