Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pemilu 2019, Hanura Andalkan Sosok Oesman Sapta dan Wiranto

Kompas.com - 03/08/2017, 15:56 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

KUTA, KOMPAS.com - Partai Hanura mengadakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Bali pada 4 dan 5 Agustus 2017 dengan salah satu agenda pematangan strategi politik jelang Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019.

Sekretaris Panitia Pelaksana (Organizing Committee) Rapimnas Hanura, Benny Ramdhani menegaskan, Hanura memasang target menjadi partai keempat terbesar pada Pemilu Legislatif 2019 dan mendapat minimal 56 kursi legislatif.

Ia menambahkan, salah satu modal politik Hanura untuk mencapai target tersebut adalah dengan mengandalkan sosok ketokohan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang dan Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto.

"Dua tokoh besar ini menjadi modal politik Partai Hanura untuk meningkatkan perolehan suaranya," kata Benny dalam konferensi pers di Kuta, Bali, Kamis (3/8/2017).

Benny meyakini dua figur kepemimpinan di Hanura tersebut nampu secara signifikan mendongkrak suara partai di 2019.

(Baca: Hanura Targetkan Empat Besar di Pemilu 2019)

Ia mencontohkan, sejak penunjukan Oesman Sapta sebagai ketua umum, kepengurusan tingkat kecamatan baru terbentuk sekitar 41 persen. Namun dalam jangka waktu beberapa bulan saja mampu naik hingga 83 persen.

Saat didalami, ternyata mayoritas yang bergabung karena adanya sosok Oesman Sapta di kepemimpinan partai.

"Artinya mengalami kenaikan 100 persen," kata anggota DPD RI itu.

Oesman yang merupakan wakil ketua MPR RI itu dianggap sebagai figur yang punya komitmen sangat kuat terhadap kemajuan daerah. Di samping itu, politisi yang akrab disapa OSO itu juga dinilai sukses secara ekonomi.

Kesuksesan OSO secara ekonomi membuat dia dinilai jauh dari isu memperkaya diri lewat jabatan lembaga negara.

Kompas TV Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang akan mengganti posisi Miryam S Haryani sebagai anggota dewan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com