Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Romi Akan Laporkan Balik Djan Faridz soal Kantor DPP PPP

Kompas.com - 17/07/2017, 05:59 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Ketua Umum Muhammad Romahurmuziy berencana melaporkan balik kubu Djan Faridz ke kepolisian.

Hal itu menyusul laporan kubu Djan ke Polres Jakarta Pusat pasca-terjadinya penyerangan ke Kantor DPP PPP Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

Sekelompok orang yang menyerang kantor DPP PPP mengaku sebagai Angkatan Muda Ka'bah PPP kubu Romahurmuziy dan seorang pengacara Romahurmuziy.

"Tentu nanti kalau polisi memanggil akan kami jelaskan. Kami pun akan lapor balik karena mereka adalah penghuni liar di kantor PPP," kata Sekretaris Jenderal PPP, Arsul Sani saat dihubungi melalui pesan singkat, Minggu (16/7/2017).

Kubu Romi, sapaan akrab Romahurmuziy, akan melaporkan kubu Djan dengan delik menduduki pekarangan Kantor DPP PPP tanpa hak, perusakan bangunan beberapa bagian dari kantor DPP PPP, serta penggelapan aset. Sebab, ada sejumlah inventaris yang sudah tidak ada lagi.

"(Laporan) sedang kami persiapkan," tutur Anggota Komisi III DPR RI itu.

Arsul menyampaikan, Romi tak tahu menahu atas peristiwa penyerangan ke kantor DPP PPP itu. Namun, pihak DPP mengetahui bahwa banyak kader yang merasa jengkel dengan sikap kubu Djan.

Sebab, jajaran PPP sudah pernah menyurati Djan untuk menyerahkan kantor DPP PPP secara baik-baik, seminggu sebelum Hari Raya Idul Fitri lalu.

Di samping permintaan untuk menyerahkan kantor, Djan juga diimbau kubu Romy untuk berhenti memecah belah partai dengan terus mengaku sebagai DPP PPP yang sah.

Menurut Arsul, para akar rumput dan kader tersebut akhirnya mengambil jalan sendiri untuk datang ke kantor DPP PPP dan meminta kantor diserahkan.

Tapi, Arsul melanjutkan, kantor tersebut justru dijaga sekelompok orang yang diduga preman dan telah menyiapkan berbagai senjata tajam. Keributan pun tak terhindarkan.

"Dengan demikian yang terjadi sebenarnya adalah upaya dari para kader dan akar rumput PPP yang tidak rela kantor partainya terus menerus diduduki oleh mereka yang tidak memiliki keabsahan untuk mempergunakannya," ucap Arsul.

Meski demikian, kubu Djan Faridz menuding penyerangan itu terjadi setelah sejumlah orang yang diduga dari PPP kubu Romy berusaha masuk dan melawan petugas keamanan yang menjaga kantor DPP PPP. Mereka bahkan disebut mencoba merobohkan pagar.

"Karena mereka (para penjaga) bertahan, terjadilah pelemparan batu, memecahkan kaca di depan dan samping gedung, kemudian ada salah satu penjaga dipukul pakai batu dan pelipisnya luka," kata Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta, Humphrey Djemat.

(Baca: Kronologi Penyerangan Kantor DPP PPP Versi Humphrey Djemat)

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com