JAKARTA, KOMPAS.com - Tujuh pimpinan partai berkumpul di kediaman Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifkli Hasan, Rabu (7/6/2017) malam.
Tujuh partai tersebut yakni Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, PPP, PKS, PKB, dan Partai Hanura. Salah satu yang dibahas berkaitan dengan Rancangan Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu).
Seperti diketahui, lima isu krusial dalam RUU Pemilu belum diputus di tingkat pansus.
Pertemuan tersebut dibenarkan oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, yang mewakili partainya.
Menurut Ibas, RUU Pemilu sangat penting. Dalam menentukan wacana dalam RUU tersebut tak bisa hanya dilakukan oleh satu parpol.
"Apa yang kami lakukan tadi malam yaitu salah satunya menyamakan persepsi bagaimana sistem pemilu kita ke depan," ucap Ibas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/6/2017).
Menurut Ibas, diperlukan penyamaan pandangan terhadap masing-masing parpol soal lima isu krusial yang belum menemui titik temu. Sedianya, lima isu tersebut diputuskan hari ini.
"Mudah-mudahan tidak sampai voting. Musyawarah kan lebih baik toh untuk sama-sama juga," kata dia.
(Baca juga: Ini Tujuh Isu RUU Pemilu yang Belum Dibahas)
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi. Menurut dia, inti pembahasan pada pertemuan tersebut adalah konsolidasi agar pembahasan isu krusial tak berujung pada voting, namun mengedepankan musyawarah mufakat.
Di samping itu, pertemuan itu juga untuk membangun kebersamaan sebagai sesama partai peserta pemilu. Salah satunya dengan saling bertenggang rasa dan membuat RUU yang mengakomodasi seluruh kepentingan partai.
"Misalnya untuk penerapan parliamentary threshold, kalau semakin tinggi PT maka bagaimana dengan partai-partai politik yang memiliki jumlah kursi kecil pada 2014 lalu? Kira-kira lolos apa enggak," kata Viva Yoga.
Jadi, ambang batas parlemen, menurut Viva Yoga, diatur dalam rangka memperkuat sistem presidensial, bukan untuk menghambat atau membunuh kehidupan parpol saat ini.
(Baca juga: DPR dan Pemerintah Diminta Segera Sahkan RUU Pemilu)
Adapun Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menuturkan, ke depannya ada upaya untuk menghadirkan seluruh fraksi di DPR. Sebab, pada pertemuan semalam hanya tujuh ketua umum atau perwakilan partai yang hadir.
"Ya nanti kita sama-sama juga (dengan tiga partai yang tak hadir). Kami antar-pansus komunikasi, antar-fraksi komunikasi. Harapan kami ke depan agar pimpinan partai politik akan bertemu," tutur Riza.
"Kami akan usahakan semua fraksi supaya bisa kumpul dan punya kesepakatan yang baik bagi semua," kata dia.