JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi II DPR Sutriyono menilai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang baru dilantik Arief Budiman mampu memimpin lembaga penyelenggara pemilu tersebut.
Itu didasarkan pada rekam jejak Arief yang dinilai cukup baik saat bertugas menjadi komisioner KPU periode 2012 - 2017.
"Beliau sudah paham peta persoalan dan bagaimana harus menyelesaikannya. Di samping itu beliau juga bisa cepat running. Diharapkan bisa cepat menyiapkan peta persoalan dan langkah-langkah taktisnya terutama dalam mengahdapi Pilkada 2018," kata Sutriyono melalui pesan singkat, Kamis (13/4/2017).
Selain itu, politisi PKS itu menyatakan, dalam memimpin lembaga yang tarik politiknya kuat, seorang ketua KPU harus bisa memposisikan diri sebagai pemimpin lembaga yang mengutamakan independensi.
Ia menambahkan, Ketua KPU yang baru harus bisa menjaga integritas pribadi dan juga lembaga KPU.
Sebab menurutnya, persoalan utama penyelenggaraan pemilu biasanya berasal dari krisis integritas penyelenggaranya. Beliau harus memahami hali ini denganbaik. Integritas sangat penting sebagai lembaga independen.
"Mari kita menghormati hasil dari proses dialog hingga melahirkan keputusan siapa Ketua KPU. Beliau harus memahami semua hal tadi dengan baik. Integritas sangat penting sebagai lembaga KPU. Saatnya KPU bekerja," lanjut Sutriyono.
(Baca: Arief Budiman Terpilih sebagai Ketua KPU 2017-2022)
Arief Budiman terpilih sebagai Ketua KPU dalam rapat pleno KPU, Rabu (12/4/2017). Selain pemilihan Ketua KPU, ada dua keputusan lain yang diambil dalam rapat pleno tersebut.
(Baca: Arief Budiman Terpilih sebagai Ketua KPU 2017-2022)
Pertama, KPU menetapkan Hasyim Asy’ari sebagai anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu dari unsur KPU.
Lalu, KPU juga menetapkan penanggung jawab divisi kerja serta koordinator dari masing-masing wilayah.